Sebanyak 5.771 Peserta P3K Lolos Tahap 1

Kepala Dindik Jatim, Wahid Wahyudi dalam sebuah kesempatan

PGRI Minta GTT Pahami Metodologi Keilmuan
Surabaya, Bhirawa
Hasil seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjajian Kerja (PPPK) tahap 1 telah diumumkan. Sebanyak 5.771 peserta dinyatakan lulus ditahap ini. Selanjutnya, bagi GTT (Guru Tidak Tetap) yang tak lolos, bisa mengikuti proses seleksi di tahap dua. Di tahap kedua ini, diikuti Guru Tidak Tetap Yayasan (GTY) dan masyarakat umum yang memiliki sertifikat pendidikan.
Menurut Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim, Wahid Wahyudi, dari total formasi yang disediakan 11.220, hanya 5.771 peserta yang lolos. Ini artinya, para GTT yang gagal di tahap 1 bisa mengikuti tahap 2.
“Jadi sebetulanya GTT diberikan porsi istimewa. Misalnya pada tahap 1 terisi 11.220 (yang lolos). Maka tidak ada tahap 2 dan 3. Jadi penerimaan PPPK ini, Kemendikbud Ristek memasang pasing grade agar para guru mempunyai kompetensi. Karena kita ingin meningkatkan pengembangan SDM unggul,” ujar Wahid.
Karena passing grade ini, kata Wahid, banyak peserta GTT yang belum lolos ditahap 1. Meski sudah mengabdi puluhan tahun. Wahid juga menambahkan beberapa hal yang ditemukan selama proses seleksi. Seperti peserta yang memiliki pasing grade tertinggi namun belum bisa lulus karena bukan dari sekolah induk.
“Ketentuan (PPPK) diprioritaskan bagi GTT yang ada disekolah itu. Jadi misalnya sekolah itu butuh 1 P3K matematika. Kemudian ada GTT yang mengajar matematika dan daftar disitu, ternyata nilainya diatas pasing grade pasti diutamakan dari sekolah itu. Sehingga sekolah lain tidak bisa ikut. Kecuali disekolah itu, tidak ada GTT matematika. Ini (GTT) dari luar bisa masuk,” papar Wahid.
Sementara itu, Ketua PGRI Jatim, Teguh Sumarno menambahkan, dari hasil evaluasi yang dilakukan pihaknya, banyaknya GTT yang belum lolos ditahap 1 karena syarat passing grade yang cukup tinggi. Ia mengakui faktor usia, peningkatan pembelajaran berkurang dan intelegensi dan kesibukan kebutuhan yang berbeda dengan anak muda yang menjadi penyebab.
“Jadi mereka (yang lolos P3K) yang kita harapkan mencetak SDM unggul kedepan. Maunya sih honorer lulus semua. Tapi memang ndak bisa semuanya,” kata dia.
Karenanya, Teguh meminta untuk mempersiapkan PPPK tahap 2 ini, GTT harus meningkatkan mutu membaca, memahami dan mengetahui perkembangan tahapan ilmu dari metodologi ke metodologi, sehingga perubahan pembelajaran harus lebih paham.
“Jangan seperti kemarin. Jadi kita berkeinginan guru kita bermutu dan berkualitas. Walaupun guru-guru honorer tidak bisa kita pungkiri menjadi guru berprestasi dan berkualitas. Terbukti alumni yang dididik juga menempati kepemimpinan di dunia keilmuannya,” urai dia.
Hingga kini, Teguh menyebut total 35 ribu GTT di Jawa Timur dari semua jenjang. Sebanyak 5.771 lainnya telah lolos di tahap 1. Sehingga 29.229 akan beradu nasib pada rekrutmen P3K tahap 2.
“Kalau untuk evaluasi soal memang beberapa mengadukan bentuk soalnya terlalu tinggi (keilmuannya) selama tes. Ini harusnya menjadi tantangan dan memahami peta keilmuan. Namun sebenarnya tidak jauh berbeda dibanding tahun – tahun sebelumnya. Hanya posisi redaksional saja. Secara matematis sama. Kualitas keilmuan ini kan berkembang sesuai situasi kondisi. Dan memenuhi standart,” tandasnya. [ina]

Tags: