Sedaprov Larang Atlet Menduakan Jatim

 Akhmad Sukardi

Akhmad Sukardi

Surabaya, Bhirawa
Pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) biasanya selalu diwarnani dengan kasus perebutan atau perpindahan atlet. Itulah mengapa Sekdaprov Jatim, Dr Sukardi meminta para atlet yang kini bergabung di Puslatda tetap loyal dan tidak menduakan Jatim.
Menurut Sukardi, jika atlet sudah tidak loyal terhadap provinsi yang dibelanya, biasanya prestasinya menurun. Karena ia tidak lagi all out untuk meraih prestasi. Jika ini terjadi maka yang rugi adalah atlet dan provinsi yang sudah mengeluarkan anggaran untuk pembinaan. “Kalau sudah bertanding setengah hati, hasilnya juga pasti tidak bagus, jadi saya minta atlet untuk terus membela Jatim,” kata sukardi, Selasa (7/7).
“Mereka saat ini berlatih di Jatim. Yang jelas minum air dan menginjak tanah Jatim. Maka bagi atlet kalau berjuang dengan dua hati, akan bahaya akibatnya. Oleh karna itu mereka harus berjuang untuk Jatim,” tambah mantan Kepala Dispenda Jatim itu.
Sedangkan Ketua Umum KONI Jatim, Erlangga Satriagung mengaku bangga dengan prestasi atlet Jatim yang berhasil meraih medali di SEA Game Singapura. Bahkan Erlangga berani mengatakan kalau Jatim masih menjadi gudang atlet nasional.
Pada SEA Games Singapura, Jatim mengirim 92 atlet untuk kontingen Indonesia. Hasilnya, dari 47 emas yang direbut oleh Indonesia di Singapura, sebanyak 15 keping emas lahir dari prestasi atlet Jatim. Pun demikian dengan medali perak. Dari 61 keping perak yang disabet Indonesia, 20 di antaranya berasal dari kerja keras atlet Jatim. Sedangkan dari 74 perunggu, 18 di antaranya berasal dari Jatim.
“Kalau dilihat total medalinya, kita memberikan kontribusi 53 medali untuk kontingen Indonesia. Ini menunjukkan bahwa Jatim memang gudangnya atlet,” ucap Erlangga.
Jatim sendiri mengusung misi prestasi terbaik pada Pekan Olaraga Nasional (PON) XIX Jawa Barat (Jabar) 2016 mendatang. Misi tersebut diagungkan usai kontingen Jatim babak belur pada PON XVIII Riau 2012 lalu. [wwn]

Rate this article!
Tags: