Serunya Coblosan Pilpres di SD Muhammadiyah 16 Surabaya

Para pemilih dalam Pemilihan Presiden Al Qassam memberikan hak pilihnya di bilik pencoblosan. [trie diana]

Surabaya, Bhirawa
Jelang Pesta Demokrasi Pemilu 2024 yang semakin dekat, Sekolah Kreatif SD Muhammadiyah 16 Baratajaya Surabaya menggelar proses coblosan pilihan presiden, Rabu (7/2) lalu di halaman sekolah. Namun Pemilunya dalam rangka memilih Presiden Al Qassam SD Muhammadiyah 16 Surabaya.

Menurut Humas SD Muhammadiyah 16 Surabaya, Ustadz Agus Mulyadi SPd, tujuan pembelajaran kali ini memang karena Pemilu 2024 yang sudah dekat yakni tanggal 14 Februari mendatang, maka anak – anak harus mengerti proses berdemokrasi itu seperti apa. Sehingga Sekolah Kreatif menggelar acara pencoblosan presiden seperti ini untuk para siswa agar bisa mendapatkan pembelajaran demokrasi semenjak dini, khususnya siswa kelas IV, kelas V dan kelas VI.

“Sedangkan aplikasinya pada Pemilihan Presiden Al Qassam atau setingkat Ketua Osis di tingkat SD. Sebelumnya, hasil seleksi calon Presiden Al Qassam telah terjaring 13 kandidat yang akan dipilih untuk periode 2024 – 2025, yang bakal menjadi pengatur kegiatan teman – teman ke depannya,” jelas Ustadz Agus.

Ustadz Agus berharap, ke depannya para siswa bisa belajar bagaimana demokrasi itu bisa berjalan dengan baik, kemudian juga bisa memahami bagaimana menyalurkan aspirasi dan harapan mereka terhadap calon pemimpinnya.

“Selain itu, para siswa bisa belajar banyak dari proses ini, mulai dari proses sekecil ini para siswa bisa belajar menghargai satu sama lainnya, termasuk berbeda pilihan harus menjadi hal yang perlu diajarkan kepada para siswa, sehingga tidak terlalu memaksakan pendapatnya. Diharapkan para siswa bisa mengetahui, ke depannya bagaimana proses pemilihan pemimpin itu,” jelas Ustadz Agus.

Sementara itu, salah satu siswa kelas VI, Fitriyati Isnaini mengaku sangat senang bisa berpartisipasi dalam proses pemilihan Presiden Al Qassam, sebab bisa belajar demokrasi sejak dini karena pembelajaran sangat menyenangkan.

Ketika ditanyakan, bagaimana proses seleksi Calon Presiden Al Qassam sehingga bisa muncul sebanyak 13 calon presiden ? Fitriyati yang juga Calon Presiden Nomor Urut 1 ini menjelaskan, seleksi dan penilaian dilaksanakan dari berbagai kegiatan sehari – hari siswa, diantaranya pada salatnya yakni ketepatan waktunya, dilakukan dengan berjamaah di masjid atau musalah sekolahan, siswa yang pembelajarannya baik, sopan kepada para guru dan baik dengan sesama teman, dan lain lain.

“Alhamdulillah dengan mengikuti proses pencalonan dan Pencoblosan Presiden Al Qassam ini, saya jadi mengerti dan mempunyai gambaran tentang Pemilu dan tentang pemilihan presiden dan wakil presiden yang akan digelar KPU pada tanggal 14 Februari mendatang,” tandas Fitriyati.

Dalam Proses pemilihan Presiden Al Qassam ini, para siswa membawa poster bergambar Capres pilihannya. Calon presidennya juga harus berkampanye atau berorasi, bahkan harus menjawab pertanyaan para panelis, diantaranya Kepala Sekolah SD Muhammadiyah 16 Surabaya, Ustadz Suyono SSI.

Uniknya, saat calon presiden pilihannya berkampanye, para pendukungnya juga meneriakkan nama Capres pilihannya masing – masing. ”Fitriyati pasti menang! Coblos 01,” teriak para pendukung Fitriyati yang mendapat giliran kampanye.

Pihak sekolah bersama tim panitia sebelumnya sudah menyiapkan surat suara lengkap beserta nomor urut capres dan fotonya. Pihak sekolah juga memberi arahan bagaimana cara mencoblos surat suara hingga dinyatakan sah. Siswa pun mulai mengantre menuju bilik suara untuk melakukan pencoblosan.

Usai mencoblos, siswa harus melipat surat suara dan memasukkannya ke dalam kotak suara. Dengan dipandu tim panitia, mereka berurutan tertib memasukkan surat suara. Serta mencelupkan jarinya ke dalam tinta. [fen.why]

Tags: