Siswi Asal Belgia Terkesan Praktik Merawat Jenasah

Semarak Ramadan Smamda Surabaya

Surabaya, Bhirawa
Rangkaian Semarak Ramadhan Mubarak 1444 H di SMA Muhammadiyah 2 (Smamda) Surabaya diisi praktik memandikan dan mengkafani jenazah yang diikuti 391 siswa kelas XII. Uniknya, praktik merawat jenazah bagi Umat Islam ini diikuti Alice Outdot, siswi Program Pertukaran Pelajar asal Belgia yang sekolah di L Institute de L Enfant Jesus di Kota Nivelles.

Alice-sapaan akrabnya ini sungguh berkesan dengan prosesi merawat jenazah Umat Islam yang diikutinya di Smamda Surabaya. Alice yang tercatat di Smamda sebagai pelajar asal Belgia, itu mengaku memiliki pengalaman tersendiri saat mengikuti Ramadhan Mubarak. Tepatnya saat mengikuti prosesi memandikan dan mengkafani jenazah.

“Ini pengalaman baru bagi saya. Saya sangat berkesan dengan tata cara merawat jenazah secara Islam ini,” kata Alice saat ditanya perasaannya setelah mengikuti praktik merawat jenazah di Masjid Nurul Ilmi Smamda Surabaya.

Alice mengaku di negaranya Belgia, cara merawat jenazah seperti dipraktikan guru Smamda tidak ada. Namun, menurutnya dalam rangkaian Ramadan Mubarak ini merupakan pengalaman berkesan sehingga mendapatkan pengalaman dan ilmu baru secara Islam.

“Di negara saya tidak ada. Kalau merawat jenazah secara Kristen, saya sudah tahu. Kalau merawat jenazah secara Islami ini untuk pertama kali,” jelas Alice yang murah senyum ini.

Sementara itu, Kepala Smamda Surabaya, Ustadz Astajab MM menjelaskan, Alice turut bergabung dalam praktik merawat jenazah di kegiatan rangkaian Ramadhan Mubarak 1444 H sehingga bisa mengetahui proses merawat jenazah secara Islami.

“Kami minta Alice mengikuti prosesi merawat jenazah ini. Supaya bisa memahami bagaimana umat Islam dalam merawat jenazah,” ujar Ustadz Astajab.

Ustadz Astajab juga menjelaskan, pada praktik perawatan jenazah ini diikuti seluruh siswa kelas XII sebanyak 391 siswa. Praktik perawatan jenazah langsung dibimbing Ustazah Tarsianah dari Pimpinan Daerah (PD) Aisyiyah Kota Surabaya. Harapannya, setelah lulus para siswa bisa merawat jenazah, mulai dari memandikan, mengkafani, mensalati dan menguburkan jenazah.

Ustadz Astajab juga mengatakan, selama Bulan Ramadan 1444 H tahun ini Smamda menggelar berbagai rangkaian kegiatan, diantaranya pembinaan keislaman untuk para siswa kelas XII ada Program Ramadan Mubarak. Untuk kelas X ada Program Baitul Arqom, sedangkan kelas XI ada Program Darrul Arqon, dimana para siswa akan mengikuti Pondok Ramadan di Pondok Pesantren Al Islah di Paciran, Lamongan selama empat hari. Setiap hari selama Bulan Ramadan, untuk mengisi waktu luang sambil menunggu waktu berbuka puasa diisi dengan Kajian Islami dan Tadarus Alquran.

Tim Penilai Merawat Jenazah, Ustadz Zainuddin Akbar Bahrun MAg menjelaskan, dalam memandikan jenazah yang dinilai meliputi kesiapan perlengkapan diantaranya, kapur barus, ember, sabun dan sampo, daun bidara, kapas dan kain jarik tiga lembar. Kemudian tata cara membersihkan tubuh jenazah dan kerapihan atau kebagusan. Sedangkan untuk praktik mengkafani yang dinilai persiapan kain kafan, kain pelapis atau rompi, serta kain untuk lapisan terluar dan tali kafan, juga dilihat dari tata cara mengkafani, serta kerapihannya. [fen]

Tags: