SMKN 1 Buduran Promosikan SMK Vokasi Sidoarjo-Surabaya

Petugas dari Ditjen Vokasi sedang memberikan materi-materi untuk mompromosikan SMK. [ahmad suprayogi]

Sidoarjo, Bhirawa
Masa PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) yang sudah mulai berjalan, keberadaan SMK masih dinomorduakan masyarakat. Masyarakat lebih menomorsatukan SMA. Padahal, lulusan SMK juga bisa melanjutkan ke perguruan tinggi, bekerja maupun berwirausaha.
Dalam kondisi ini, Kementerian Pendidikan dan Ristek melalui Direktur Jenderal Vokasi menunjuk SMKN 1 Buduran Sidoarjo, untuk mengajak para kepala SMK Negeri dan Swasta se Sidoarjo dan Surabaya untuk mempromosikan, terus menbranding keberadaan SMK hingga kepercayaan masyarakat bisa tumbuh dengan baik.
Menurut Kepala SMKN 1 Buduran Sidoarjo, Dra Agustina MPd, dalam kegiatan yang diikuti sekitar 100 orang ini telah memberikan pengetahuan bagaimana caranya mempromosikan, untuk membranding keberadaam SMK. ”Karena selama ini komposisi yang sebenarnya adalah terbanyak di SMK dari pada SMA,” tutur Agustina, pada (20/6) kemarin.
Kenyataan bantuan dari pemerintah sudah digulirkan untuk meningkatkan kualitas SMK dan sudah menjadi luar biasa. Tetapi rasanya kepercayaan masyarakat untuk menyekolahkan anaknya di SMK itu masih kurang.
“Karena masih terus harus dikumandangan, dipromosikan secara masif. Meskipun kita ini sekolah besar harus tetap memberikan informasi kepada masyarakat,” tegasnya.
Agustina menjelaskan, anak – anak yang belajar di SMK itu masih bisa melanjutkan ke perguruan tinggi, bisa bekerja bahkan juga bisa berwirausaha. Tempat kami ini juga sudah menyangdang predikat sebagai sekolah PK (Pusat Keunggulan). Maka ditunjuk oleh Direktorat Jenderal Vokasi untuk mengajak teman – teman kepala SMK Negeri dan Swasta se Surabaya-Sidoarjo untuk bersama-sama membranding SMK.
Mudah-mudahan di PPDB ini bisa bisa mendapatkan SDM atau input yang bagus. Kami juga melakukan kerjasama atau bermitra dengan 267 industri dalam berbagai bidang. Diantaranya tentang tugas praktek kerja lapangan, bahkan ada yang multi, semuanya.
“Mulai dari perencanaan kurikulum sampai nantinya terserap ke industri itu. Kami mempunyai kelas industri dengan Hotel Bumi Surabaya yang ada ikatan dinasnya. Jadi sampai kurikulum dibuat bareng, diajarkan bersama, magang bersama, termasuk sharing peralatan hingga industri itu menyerap tenaga kerja dari kita. Hampir semua kompetensi di sekolah SMKN 1 Buduran ini mempunyai program itu,” tandas Agustina. [ach]

Tags: