Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan, Mufti Anam: Saatnya Wujudkan Anak Muda Berkarakter

Anggota MPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan dr Mufti Anam kembali mengajak masyarakat di Kabupaten Pasuruan untuk terus berupaya membumikan nilai-nilai yang sesuai dengan “Empat Pilar Kebangsaan” dalam kehidupan keseharian.

 

Pasuruan, Bhirawa

Anggota MPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan dr Mufti Anam kembali mengajak masyarakat di Kabupaten Pasuruan untuk terus berupaya membumikan nilai-nilai yang sesuai dengan “Empat Pilar Kebangsaan” dalam kehidupan keseharian. Sosialisasi “Empat Pilar Kebangsaan” tersebut digelar pada 9 Maret 2024 lalu.

Mantan ketua umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Jawa Timur tersebut mengatakan, Indonesia memiliki empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara. Konsolidasi empat pilar ini pertama kali dilakukan oleh Almarhum Taufiq Kiemas saat beliau menjadi Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) periode 2009-2014. Empat pilar kebangsaan tersebut adalah Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, UUD 1945, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Nilai-nilai yang terkandung dalam 4 pilar kebangsaan sesuai dengan karakter dan kepribadian bangsa. Termasuk dalam konteks pasca Pemilu saat ini, nilai-nilai dalam 4 pilar kebangsaan akan turut menjaganya sesuai prinsip demokrasi yang saling menghargai perbedaan pendapat,” ujar Mufti Anam yang juga pengurus Badan Pengurus Pusat (BPP) HIPMI tersebut.

Anggota DPR dari Dapil Pasuruan-Probolinggo itu mengatakan, 4 pilar kebangsaan memiliki nilai-nilai yang relevan dalam membawa bangsa ini menghadapi berbagai tantangan zaman. Telah terbukti Indonesia mampu melewati beragam tantangan dengan berpegang teguh pada empat pilar kebangsaan.

“Bila kita semua konsisten menerapkan nilai-nilai dalam empat pilar kebangsaan, kehidupan bangsa bisa terus bergerak maju, dan InsyaAllah kita bisa melewati beragam tantangan serta dinamika zaman,” papar mantan aktivis Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU).

Salah satu dari empat pilar tersebut, sambung Mufti Anam, adalah Pancasila. Pancasila adalah ideologi bangsa, falsafah hidup, dan dasar negara, yang digali Bung Karno dari kebudayaan dan kearifan lokal bangsa Indonesia. Pancasila pertama kali dicetuskan oleh Bung Karno dalam pidato 1 Juni 1945.

“Pancasila memang bersumber atau berasal dari rakyat Indonesia sendiri, dari tradisi dan kearifan warga Indonesia. Sehingga ini relevan bagi kehidupan bangsa kita. Misalnya bagaimana anak muda kita membangun gotong royong dan kepedulian. Coba tengok tetangga kanan dan kiri, jangan sampai ada yang kesusahan, atau bahkan tak bisa makan. Mari saling bantu sesuai nilai yang ada di Pancasila,” jelasnya.

Mufti menambahkan, Indonesia harus menyiapkan diri dalam menyongsong 100 tahun atau satu abad Indonesia pada 2045 atau yang kerap disebut “Indonesia Emas 2045”. Pada tahun 2045, Indonesia akan mendapatkan bonus demografi yaitu jumlah penduduk Indonesia 70%-nya dalam usia produktif (15-64 tahun). Artinya, sejak sekarang generasi muda harus disiapkan.

“Kita harus menyiapkan anak-anak muda kita dalam menyongsong Indonesia Emas 2045. Terutama bagaimana anak-anak muda punya pandangan kebangsaan yang kuat, termasuk melalui pemahaman pada 4 pilar kebangsaan,” ujar Mufti Anam.

Mufti menyebut tantangan dalam menyongsong Indonesia Emas 2045 adalah menyiapkan generasi muda yang berkarakter. Dalam arti tidak hanya mampu menguasai sains dan teknologi, tetapi juga memegang teguh nilai-nilai bangsa yang terangkum dalam 4 pilar kebangsaan. [iib,hil.hel]

 

Tags: