Sosialisasi Penggunaan Air Umbulan di Kabupaten Sidoarjo Dimulai

Sidoarjo, Bhirawa
Produk unggulan air Umbulan tidak mampu menggerakkan pelanggan di sebagian desa Sidoarjo untuk  pindah dari air berbasis sungai dengan air sumber Umbulan.
Dirut PDAM Sidoarjo, Basit lao, menuturkan, Jumat (13/9) kemarin, pihaknya sudah mulai mensosialisasi distribusi air Umbulan ke beberapa desa di Porong. Tapi jawaban pelanggan, mereka tidak mau pindah ke Umbulan, sudah merasa puas dengan air PDAM yang lama. Sudah disosialisasikan pelanggan PDAM, air Umbulan ini basisnya dri sumber air pegunungan.
PDAM tidak memaksa, bagi pelanggan yang ingin tetap bertahan dengan air konvensional tetap dijinkan. Karena itu IPA (Instalasi Penjernihan Air) yang sudah ada akan tetap dipertahankn kendati pemerinth sudah membangun tendon air atau DC (Distribusi Centre) Umbulan. IPA tetap ada sekalipun air Umbulan sudah melayani kebutuhan.
Sedangkan Pelanggan lama di perumahan merespon dengan baik perpindahan akses air bersihnya diganti dengan Umbulan. Kalau bicara kualitas, tentu jauh sekali.
Saat ini sudah ada 5 DC Umbulan yang sudah selesai yakni DC buduran, Waru, Candi, Porong, Jabon. Lima DC sudah selesai per Agustus lalu dengan kapasitas menyimpan air 1000 M2 per DC. Masih dalam pengerjaan adalah DC kota, Gedangan. Targetnya akhir tahun 2019 sudah selesai berikut jaringan ke rumah penduduk. Dan Januari awal tahun 2020 sudah bisa dinikmati.
Untuk pelanggan Waru tampaknya belum bisa dilayani maksimal, karena penempatan DC waru terletak di Gedangan. “Nama Waru kita pinjam sesuai pengajuan proposal ke pusat, ” terangnya. Untuk bandara Juanda akan dijadikan prioritas Umbulan.
Basit menyatakan, konsep kerj PDAM adalah dengan melakukan optimalisasi, rehabilitasi dan investasi. Yang arahnya adalah memacu konsumsi dan memberikan akses air minum ke pelanggan baru..(hds)

Tags: