Tak Mampu Ciptakan Inovasi, Wali Kota Surabaya Ancam Mutasi Kepala OPD

Wali Kota Surbaya Eri Cahyadi saat melantik sejumlah pejabat eselon II di lingkungan Pemkot Surabaya.

Pemkot Surabaya, Bhirawa
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi kembali menjalankan gerbong mutasi bagi pejabat eselon II di lingkungan Pemkot Surabaya, Senin (20/12).

Total ada 20 pejabat yang dilantik untuk mengisi jabatan baru atau sekadar pengikuti pelantikan karena perubahan nama OPD sesuai SOTK (struktur organisasi dan tata kerja) baru.

Beberapa pejabat yang dimutasi diantaranya; Kepala Dinas PU Bina Marga dan Pematusan Erna Purnawati dimutasi mengisi jabatan Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat. Kemudian ada Irvan Widyanto Kepala BPB dan Lintas dipindah menjadi Asisten Perekonomian dan Pembangunan, lalu Febria Rachmanita Kepala Dinas Kesehatan dipindah ke Asisten Administrasi Umum.

Lantas ada nama Supomo kepala dinas pendidikan dipindah menjadi staf ahli wali kota bidang kemasyarakatan dan sumber daya manusia, Hidayat Syah Asisten administrasi umum dijadikan staf ahli wali kota bidang pembangunan, ekonomi dan keuangan, dan Ikhsan Asisten Perekonomian dan Pembangunan menjadi Inspektur Pemkot Surabaya.

Ditemui usai pelantikan, Wali Kota Eri menyatakan, mutasi adalah hal yang biasa bagi ASN. Nantinya setiap dua tahun atau maksimal tiga tahun seluruh pejabat akan dirotasi, agar merasakan menjabat ke semua OPD di lingkungan Pemkot Surabaya.

“Jika nanti sudah banyak yang merasakan menduduki banyak jabatan, nanti mereka bisa saling melengkapi. Sehingga setelah mereka pindah dari OPD satu ke OPD lainnya, bisa saling tetap komunikasi dan memberikan masukan,” ujarnya.

Dalam pelantikan kali ini, Wali Kota Eri juga melantik tiga orang staf ahli wali kota. Alasannya, wali kota tidak bisa berdiri sendiri sehingga membutuhkan pendamping. “Saya ingin kembalikan ke marwahnya. Siapa staf ahli wali kota itu?, ya orang-orang hebat yang mampu mendampingi wali kota,” ungkapnya.

Mantan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini berharap, setelah adanya mutasi ini pelayanan pada masyarakat semakin baik dan lebih cepat. Selain itu, pelayanannya lebih tepat sasaran sampai ke bawah.

Dalam penunjukan pejabat baru ini, Wali Kota Eri juga memastikan telah melalui asesmen yang melibatkan provinsi, melakukan pemetaan bahkan asesmen dengan metode 360. Setiap jenjang penilaian itu nilainya saling menguatkan antara satu penilaian dengan penilaiannya.

“Kita telah melakukan asesmen bekerjasama dengan provinsi. Kemudian melakukan pemetaan, cocoknya dimana pejabat itu ditempatkan. Kemudian ada lagi penilaian indikator yang jumlahnya ada sembilan. Diantaranya ada integritas, solutif, inovatif, kerjasama, loyalitas dan kenegaraan. Tak hanya itu, juga ada asesmen 360 yang penilaiannya dari bawahan, sejajar dan atasan,” jelasnya.

Wali Kota Eri juga meminta untuk semua pejabat yang dilantik untuk membuat inovasi yang berbasis teknologi. Sebab jika tidak, pelayanan di Pemkot Surabaya akan ketinggalan. Contohnya perizinan, harus menggunakan teknologi agar pelayanan itu cepat.

“Nanti setelah enam bulan, akan saya evaluasi. Jika hasilnya masih belum bisa, akan kita berikan waktu lagi enam bulan untuk membuat inovasi. Jika satu tahun itu tidak ada inovasi, ya kita ganti. Makanya inovasi ini sifatnya fardhu ain,” tandasnya.n [iib]

Tags: