Timbunan Sampah Desa Pangkahwetan Gresik Justru Menghasilan Banyak Uang

Warga setempat tengah melakukan penimbangan sampah. [kerin Ikanto/bhirawa]

Gresik,Bhirawa
Prihatin atas banyaknya sampah yang setiap hari terus menggunung, membuat Pemerintah Desa Pangkahwetan, Kecamatan Ujungpangkah harus putar otak. Bagaimana caranya sampah itu bisa memberi nilai ekonomi.

Salah satunya mengencarkan gerakan pemilahan sampah. Sampah yang awalnya menjadi problem lingkungan itu, kini melalui kelompok bank sampah diubah menjadi berkah lantaran dapat menghasilkan uang.

Kepala Desa (Kades) Pangkahwetan Syaifullah Mahdi mengatakan, pihaknya terus berusaha mengajak masyarakat untuk menjaga lingkungan agar tetap bersih dan sehat.

“Kami mulai dengan pemilahan sampah dari rumah. Paling tidak bisa mengurangi sampah di TPS maupun TPA,” kata Kades yang akrab disapa Lurah Sandi ini.

Saat ini, kata Lurah Sandi, sudah ada 21 kelompok bank sampah di masing-masing RT di Desa Pangkahwetan. Adapun sampah yang dipilah di tiap rumah seperti botol plastik, besi, kaleng, kresek, kardus dan banyak lagi.

“Hari ini dilakukan penimbangan, total ada 3 ton sampah yang terkumpul dan terjual dengan harga 8,7 juta,” ungkap Sandi.

Lebih lanjut, Sandi berharap kedepan akan bertambah banyak masyakat yang berpartisipasi dan pendapatnya bertambah dari memilah sampah.

“Tadi ada yang jual sampah, namun uangnya gak diambil karena ingin disimpan menjadi tabungan di desa. Tentu itu akan kami fasilitasi,” pungkasnya.

0Ditambahkan Lurah Sandi, volume sampah itu tiap terus menumpuk. Jika dibiarkan, selain menganggu lingkungan, karena tidak sehat, sayang jika sampah itu tidak dimanfaatkan. Sebab, dari sampah itu bisa menghasilkan banyak uang dan bisa menambah PAD desa.”Sampah yang awalnya menjadi problem lingkungan bisa menambah perekonomian,” pungkasnya. [eri.gat]

Tags: