Tinjau Terdampak Longsor, Pj Bupati Bojonegoro Sarankan Relokasi

Pj Bupati Bojonegoro meninjau lokasi tanah longsor di Desa Sranak, Kecamatan Trucuk didampingi Kalaksa BPBD Bojonegoro, Kepala Dinas PU SDA Bojonegoro, dan Forkopimca Trucuk.

Pemkab Bojonegoro, Bhirawa.
Curah hujan tinggi di wilayah hulu sungai bengawan Solo dalam sepekan ini mengakibatkan meluapnya arus sungai bengawan Solo, hingga mengakibatkan terendamnya pemukiman warga dan area persawahan di beberapa wilayah Kecamatan di Kabupaten Bojonegoro.

Dampak dari banjir luapan tersebut, selain menggenangi area persawahan dan pemukiman warga, juga menyebabkan tebing di Desa Sranak, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Bojonegoro mengalami longsor.

Mendapat laporan terkait kondisi tersebut, Pejabat (Pj) Bupati Bojonegoro, Adriyanto meninjau langsung lokasi ke rumah warga di Desa Sranak, Kecamatan Trucuk Bojonegoro mengalami longsor.

Untuk diketahui, dalam inspeksi tersebut Pj Bupati Bojonegoro didampingi Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Bojonegoro, Kepala Dinas PU SDA Bojonegoro, dan Forkopimca Trucuk.

Akibatnya, terdapat tiga rumah warga setempat, yang saat ini terancam longsor tersebut. Ketiga rumah tersebut, yakni milik Sahdi, Sunarjo, dan Joko Umbaran.

Bahkan, longsor juga telah merambah hingga ke dapur rumah milik Joko Umbaran. Tidak ada korban jiwa dan saat ini Pemerintah Desa Sranak sudah menyediakan tanah untuk relokasi.

“Kita sudah adakan sosialisasi agar warga terdampak mau pindah,” terang Kades Sranak, Asmadi. Di sela-sela meninjau lokasi, Adriyanto mengungkapkan, pihaknya akan memastikan kondisi kenyamanan, dan keselamatan warga yang tinggal di bantaran Sungai Bengawan Solo.

Pasalnya, hal tersebut memiliki risiko yang tinggi dikala musim penghujan. “Saat ini Pemkab sedang memikirkan solusinya agar terhindar dari resiko yang membahayakan bila terjadi longsor,” ungkap Pj Bupati Bojonegoro.

Selanjutnya, pihaknya mengimbau, agar ketiga keluarga tersebut segera direlokasi ke tempat yang aman. Pemerintah Desa Sranak juga telah menyiapkan lahan untuk relokasi ketiga keluarga tersebut.

“Untuk relokasi itu sudah masuk dan salah satu opsi. Pak Kades Sranak (Asmadi) juga telah menyediakan lahan,” jelasnya.

Adriyanto mengimbau kepada warga agar tetap berhati-hati bila terjadi hujan. Ke depan Pemkab Bojonegoro akan berkoordinasi dengan pusat terkait solusi penanganan bila terjadi longsor di wilayah bantaran Sungai Bengawan Solo Kabupaten Bojonegoro.

Agar longsor tidak semakin meluas, Pemkab Bojonegoro melalui Kepala Bidang Pendayagunaan Sumber Daya Air, Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air (PU SDA), Iwan Kristiawan menjelaskan, saat ini pihaknya masih berkoordinasi dengan balai besar wilayah sungai bengawan solo (BBWS) terkait longsor tersebut. Pasalnya, kawasan terdampak longsor tersebut menjadi wewenang BBWS.

“Jadi titik yang longsor itu adalah wewenang dari balai besar wilayah sungai bengawan solo. Tapi kalau memang dibutuhkan, Pemkab Bojonegoro siap membantu,” ungkapnya, kemarin (17/3/2024).

Diantaranya kawasan pemukiman yang padat dan jalan sempit, sehingga menghambat kendaraan serta alat berat untuk masuk.

“Salah satu solusinya adalah pemasangan tiang pancang sepanjang 1,2 kilometer, itu berdasarkan assessment yang kami lakukan,” imbuhnya. [bas.dre]

Tags: