Unej dan Pemkab Jember Gelar KKN Tematik TIK Berbasis Data

Bupati Jember, Ir H Hendy Siswanto didampingi Rektor Universitas Jember Iwan Taruna saat Focus Group Discussion (FGD) ) yang digelar di Aula Lantai 3 Gedung Rektorat dr R Achmad, Hari Selasa (15/2) kemarin. [effendi]

Jember, Bhirawa
Universitas Jember (Unej) dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember sepakat bakal menggelar kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) tematik Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) berbasis data. Keputusan ini disampaikan bersama Rektor Universitas Jember bersama Bupati Jember pada saat kegiatan diskusi kelompok terpimpin (Focus Group Discussion) yang digelar di Aula Lantai 3 Gedung Rektorat dr R Achmad, Selasa (15/2) kemarin.
Penyelenggaraan KKN tematik TIK berbasis data menjadi salah satu program dari implementasi penandatanganan nota kesepahaman, yang sudah dilakukan antara kedua belah pihak antara Universitas dengan Pemkab Jember.
Menurut Bupati Jember Ir H Hendy Siswanto, prioritas utama yang akan dicapai adalah mendapatkan data akurat mengenai warga pra sejahtera di Jember. Keakuratan data terkait keluarga pra sejahtera sangat dibutuhkan mengingat akan banyak kebijakan turunan yang berbasis pada data itu.
“Misalkan saja bagaimana kondisi keluarga pra sejahtera itu, apakah menderita penyakit tertentu, apakah pekerjaan mereka ? Sebab data ini terkait penyediaan obat oleh dinas terkait, kemudian bantuan apa yang pas buat mereka dan sebagainya. Jika kita memiliki data yang akurat maka kebijakan yang kita terbitkan diharapkan akan lebih tepat sasaran,” jelas Hendy Siswanto.
Bupati Jember mencontohkan lagi problem yang muncul akibat data yang tidak akurat. Kali ini terkait jumlah data warga Jember yang telah meninggal dunia. Menurutnya, banyak warga Jember yang enggan melaporkan anggota keluarganya yang telah meninggal. Padahal data warga yang meninggal dibutuhkan, termasuk dalam menghitung warga Jember yang harus mendapatkan vaksin, utamanya vaksin bagi kalangan Lansia.
“Akibat data yang kurang akurat ini maka persentase jumlah orang yang sudah mendapatkan vaksin tidak sinkron dengan jumlah sesungguhnya warga Jember, sebab warga yang sudah meninggal masih tercantum sebagai warga,” tandasnya.
Bupati menjelaskan, dengan pengerahan mahasiswa di lapangan maka pengumpulan data yang akurat bisa dicapai. Sebab dinyakin mahasiswa memiliki pendekatan serta mempunyai cara tersendiri dalam mencari dan mengolah data. Data kematian ini penting bagi Pemkab Jember, juga bagi pihak warga berupa akta kematian, sebab akta kematian sangat dibutuhkan untuk mengurusi banyak hal semisal mengurusi warisan dan sebagainya.
Bupati Hendy juga berharap mahasiswa yang diterjunkan tidak hanya mendata kondisi di lapangan saja, namun turut mendata potensi Jember hingga membantu solusi atas masalah yang masih mendera warga. Bupati Jember lantas mencontohkan banyak potensi wisata di Jember yang membutuhkan sentuhan kreatif agar lebih dikenal hingga akhirnya dapat memberikan kesejahteraan bagi warga sekitar.
“Saya berharap kegiatan KKN tematik juga menjadi wahana yang melahirkan wirausahawan muda yang akan mengembangkan potensi Jember. Jadi, lulusan Universitas Jember terutama yang berasal dari Jember tidak perlu selalu mencari kerja di luar kota namun justru turut membangun Jember sebab Jember ini punya banyak potensi,” kata Bupati Jember.
Harapan bupati disambut hangat Rektor Universitas Jember, Iwan Taruna. Menurut Iwan, kerjasama dengan Pemkab Jember menjadi penting karena dapat mendukung pencapaian Indeks Kinerja Utama (IKU) Universitas Jember, khususnya di IKU bidang dua yang mensyaratkan mahasiswa dan dosen berkegiatan di luar kampus.
“Dengan Program Merdeka Belajar – Kampus Merdeka dan KKN tematik maka mahasiswa berkesempatan mengaplikasikan ilmu yang sudah didapatkan di bangku kuliah. Mereka juga bisa mendapatkan soft skill seperti kemampuan berkomunikasi, bekerja dalam tim serta mengorganisasikan sebuah kegiatan,” kata Iwan Taruna yang didampingi Wakil Rektor I dan III.
Sementara itu, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) Universitas, Prof Yuli Witono dalam laporannya menjelaskan, kegiatan FGD kali ini akan mendiskusikan tiga hal yakni membahas data yang akan dikumpulkan, merumuskan bentuk KKN tematik yang sesuai dengan kebutuhan Pemkab Jember dan Universitas Jember, serta menentukan jadwal pelaksanaan KKN tematik.
“Kami berharap kegiatan KKN tematik TIK berbasis data sudah bisa dilakukan di semester genap mendatang, bahkan dilengkapi kegiatan – kegiatan lain yang mendukung yang bisa mewujudkan mahadata Jember,” ujar guru besar di Fakultas Teknologi Pertanian ini. [efi.fen]

Tags: