Viral Video TikTok Komentari Taman Kota Sidoarjo

Alun-alun Kota Sidoarjo salah satu taman kota yang besar dan luas, yang berada di tengah Kota Sidoarjo.

Disebut Kotor, Tidak Diurus sehingga Banyak Dihuni Mahluk Halus Genderuwo

Kab Sidoarjo, Bhirawa
Jagat maya di Kabupaten Sidoarjo belum lama ini sempat dibuat heboh. Sebab salah satu tokoh sekaligus pengasuh Pondok Pesantren Modern Al Amanah, KH Nur Kholis Misbah menyebut jika taman kota, yang lokasinya di jantung Kabupaten Sidoarjo sangat kotor. Bahkan disebut taman kota dihuni makhluk halus.

Dalam pantauannya saat malam hari, dirinya menyebut taman kota Sidoarjo sangat kotor, tidak terawat, tidak diurus, tidak pernah disiram dan banyak dijadikan tempat oleh mahluk halus, Genderuwo.

Sontak saja, komentar KH Nur Kholis Misbah yang diunggah dalam video TikTok berdurasi 7 menit 15 menit itu viral dan mendapat sorotan dari masyarakat. Dirinya akhirnya mendoakan agar kota Sidoarjo akan bisa menjadi Kota yang bersih dan indah.

Pejabat, PNS dan bahkan para tukang sapu di kota Sidoarjo, beragam pendapat menanggapi video tiktok tersebut. Kepala Bappeda Kabupaten Sidoarjo, DR Heri Soesanto, sempat tersenyum dan berkomentar sangat singkat menanggapi video tiktok tersebut. “Itu subyektif,” katanya singkat, saat dijumpai dalam sebuah acara di Pendopo Delta Wibawa Kabupaten Sidoarjo.

Demikian pula dengan Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemkab Sidoarjo, Budi Basuki ST MT, juga tidak banyak bicara saat menanggapinya. “Taman kota akan kita benahi,” katanya singkat, usai dilantik Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor Ali, Jumat (29/9) akhir pekan lalu, sebagai pejabat tinggi pratama di Kabupaten Sidoarjo.

Bidang Pertamanan pada Dinas Lingkungan Hidup dan Pertamanan (DLHK) Kabupaten Sidoarjo, yang saat ini dikomandoi oleh Heri Santoso SSTP, juga datar-datar saja menanggapinya. “Terima kasih atas semua masukan, semogo manfaat, semua butuh waktu untuk eksistensi,” ujarnya juga cukup singkat saja.

Soal mahluk halus yang berada di taman kota Sidoarjo yang disebut, ada PNS Sidoarjo ikut berkomentar. Menurutnya, mahluk halus ada dimana-mana. Tidak hanya di taman kota saja, bahkan di tempat yang sangat istimewa, seperti di Pendopo Delta Wibawa Kabupaten Sidoarjo saja, juga ada mahluk halusnya.

Saat PNS Sidoarjo, yang minta namanya tidak mau disebut itu ditanya, kok dirinya bisa tahu? PNS Sidoarjo itu, mengaku pendopo kabupaten Sidoarjo sudah jadi tempat ia bermain sejak ia kecil, di zamannya Bupati Soewandi. Yakni Bupati Sidoarjo pada era tahun 1975 sampai 1985.

“Saya sejak kecil sudah bermain di lingkungan pendopo. Mulai Bupati Soewandi sampai Bupati Soedjito,” kata PNS, yang ayahnya adalah seorang pejabat di Pemkab Sidoarjo saat itu.

Di pendopo Kabupaten Sidoarjo, disampaikan oleh PNS tersebut, keberadaan mahluk halus itu lebih tepatnya yang dihuni oleh mahluk halus, adalah di kandang kuda. Letakknya berada di bagian belakang pendopo. “Ya saya ngerti. Pendopo, tempat main saya, saat zamannya Bupati Soewandi sampai Bupati Soedjito,” katanya tersenyum.

Tidak hanya PNS Sidoarjo saja yang tahu, adanya video di tiktok itu, tukang sapu yang tiap hari bersih-bersih jalan sekitar alun-alun Kota Sidoarjo, juga mengetahuinya. “Ya. Video itu saya dapat dari kiriman teman-teman,” kata Suhar, seorang tukang sapu dari DLHK Sidoarjo.

Dirinya berpendapat kalau ada sampah di taman kota pada malam hari, bisa saja sampah itu dibuang orang pada saat malam. Karena pada siang hingga sore hari petugas sapu, rutin membersihkannya.

Di tengah kota Sidoarjo, dibuat 2 shif. Ada 2 piket petugas yang menyapu. Piket pertama, mulai pukul 05.00 WIB sampai 10.00 WIB. Kemudian piket kedua, pukul 10.00 sampai 17.00 WIB. “Kalau ada yang mbuang sampah saat malam hari, teman-teman jelas ya tidak tahu,” ujar pria asal Kecamatan Tanggulangin itu.

Kalau ada yang membuang sampah saat pagi , siang dan sore hari, dirinya yakin, teman-teman tukang sapu di tengah Kota Sidoarjo akan menegurnya. Sebab kalau kotor, para tukang sapu sendiri yang pasti akan kena tegur dari para pengawasnya. “Pernah ada yang ketahuan buang sampah pinggir jalan, saya tegur, ia langsung pergi dengan motornya,” cerita Suhar.

Di sekitar alun-alun Kota Sidoarjo, dalam 1 piket, ada 10 orang tukang sapunya. Ditempat ini ada 2 piket, pagi dan sore hari. Ditengah alun-alun Kota sendiri, setahunya, dalam 1 piket juga ada 6 bahkan lebih petugasnya.

Disampaikannya, saat ini di wilayah tengah kota Sidoarjo, mulai Larangan, Kota Sidoarjo dan Buduran, tukang sapu diterjunkan dalam dua piket. Pagi sampai sore. Sementara piket malam hari tidak ada.Piket malam hari, biasanya bila ada moment-moment khusus tertentu.

Taman-taman kota, juga ia lihat sendiri, setiap hari disirami oleh petugas. Petugas biasanya mengambil airnya di kawasan alun-alun Kota Sidoarjo. “Kalau melihat saat malam, ya jelas saja tidak tahu. Tidak apa-apa, semoga bisa jadi masukkan yang positif,” katanya.

Malam hari di taman kota Sidoarjo ada Genderuwo? Jawabnya, malam ya ada genderuwo. Bahkan Genderuwo tidak hanya ada di taman, tapi bisa ditempat tertentu. Di pendopo kabupaten saja, yang megah, ia pernah dapat cerita temannya juga ada. “Asal tidak saling mengganggu gak apa-apa. Manusia dan mahluk halus kan sama-sama mahluk ciptaan Allah,” ujarnya. [Ali Kusyanto]

Tags: