Wali Kota Madiun Pimpin Prosesi Pemindahan Makam Pendiri IKSPI Kera Sakti

Wali Kota Madiun, Maidi memimpin prosesi pemindahan jenazah H.R. Totong Kiemdarto pendiri IKS-PI Kera Sakti dari Makam Sobrah Moyo di Kelurahan Nambangan Lor Kecamatan Manguharjo Kota Madiun ke Kompleks Padepokan IKS-PI Kera Sakti di Desa Buduran, Kec. Wonoasri, Kab. Madiun, Kamis (20/10). [sudarno/bhirawa].

Kota Madiun, Bhirawa
Ikatan Keluarga Silat Putra Indonesia (IKS-PI) Kera Sakti meraih kesepakatan bersama untuk memindahkan makam guru besar mereka, H.R. Totong Kiemdarto dari Makam Sobrah Moyo di Kelurahan Nambangan Lor Kota Madiun ke Kompleks Padepokan IKS-PI Kera Sakti di Desa Buduran, Kecamatan Wonoasri, Kabupaten Madiun, Kamis (20/10).

Wali Kota Madiun, Maidi pun hadir memimpin prosesi pemindahan jenazah tersebut di Jalan Merpati 45 yang merupakan rumah almarhum beserta keluarga. Sekaligus lokasi padepokan pertama IKS-PI Kera Sakti.

Dalam prosesi tersebut, orang nomor satu di Kota Pendekar itu mengenang kembali kedekatannya bersama Almarhum H.R. Totong Kiemdarto.

“Saya dekat dengan beliau karena jarak rumah kami berdekatan,”kata Wali Kota Maidi.

Menurut Wali Kota, pendiri IKS-PI Kera Sakti tersebut merupakan orang yang berdedikasi terhadap padepokan. Karenanya, wali kota mengimbau agar warisan yang ditinggalkannya ini bisa dilanjutkan oleh generasi penerus IKS-PI Kera Sakti.

Dalam kesempatan itu, Wali Kota juga berpesan kepada anggota IKS-PI Kera Sakti untuk senantiasa mendoakan almarhum. “Kini makamnya lebih dekat dengan padepokan. Semoga doa-doa terus mengalir untuk beliau,” imbuhnya.

Sementara itu, Bupati Madiun H. Ahmad Dawami juga menghadiri pemindahan makam guru besar IKS-PI (Ikatan Keluarga Silat Putra Indonesia) Kera Sakti, H. R. Totong Kiemdarto di Kompleks Padepokan IKS-PI Desa Buduran Kecamatan Wonoasri, Kabupaten Madiun. Kamis (20/10).

Sebelumnya makam pendiri sekaligus guru besar IKS-PI tersebut terletak di Makam Sobrah Jalan Kutilang, Kecamatan Manguharjo, Kota Madiun sejak 25 Desember 1997 silam. Serangkaian prosesi pemindahan makam tersebut diiringi lantunan sholawat dan doa oleh ribuan para warga IKS-PI se-Indonesia yang nampak memenuhi padepokan. Prosesi upacara juga dipandu langsung oleh Ketua Umum IKS-PI Bambang Sunarja.

Bupati Kaji Mbing menuturkan jika dirinya beserta seluruh masyarakat Kabupaten Madiun dengan penuh suka cita menerima penempatan jenazah guru besar IKS-PI Kera Sakti tersebut di wilayah Kabupaten Madiun.

“Saya selaku pemerintah Kabupaten Madiun menerima kehadiran jenazah H. Raden Totong Kiemdarto untuk di makamkan di wilayah Kabupaten Madiun,” ujar Bupati Kaji Mbing.

Kesempatan itu, Bupati turut mengajak seluruh para pendekar IKS-PI Kera Sakti untuk bersama-sama mendoakan sang guru besar yang telah menelurkan ajaran pencak silat yang terkenal hingga seantero dunia.

“Siang hari ini kita semua bisa menjadi saksi pemindahan jenazah beliau H. Raden Totong Kiemdarto, mudah-mudahan beliau bahagia di alam kuburnya,” jelasnya.

Kaji Mbing juga mengatakan jika IKS-PI Kera Sakti memiliki jiwa nasionalisme yang tinggi yang diwujudkan dalam setiap gerak langkahnya. Dirinya percaya jika setiap warga IKS-PI Kera Sakti akan menjadi benteng kuat dalam membela keutuhan NKRI dan Pancasila dari segala hal yang mencoba menggerogotinya.

“Saya yakin ketika NKRI ini, Pancasila ini, ada yang menggangu saya yakin para pendekar IKS-PI pasti akan tampil di depan, dan itu menjadi ajaran Raden Totong Kiemdarto,”kata Bupati Madiun.

Sementara itu, Ketua Umum Bambang Sunarja mengatakan jika keinginan untuk memindahkan makam guru besar H. Raden Totong Kiemdarto sudah lama. Keinginan utamanya adalah menempatkan sang guru di tempat yang layak. Selain itu, alasan pemindahan karena ingin memudahkan orang ingin berziarah. Sehingga, orang yang datang ke padepokan juga bisa berziarah.

“Kami atas nama perguruan IKS-PI Kera Sakti mengucapkan banyak-banyak terimakasih atas kesempatannya sekaligus diijinkan nya guru kami untuk disemayamkan di Padepokan IKS-PI Kera Sakti ini,” terang Bambang.

Usai menggelar upacara pemindahan makam dan doa Bambang sapaan akrabnya juga meresmikan makam yang terletak di padepokan tersebut.

Sebelumnya, Bupati Madiun, Bupati Ponorogo, serta Wakil Bupati Jombang juga menanam pohon secara simbolis di area makam tersebut. Bupati Madiun sendiri berkesempatan menanam Pohon Pule yang terkenal dengan aroma bunga yang sangat khas dan memiliki estetika yang menyegarkan mata.

Sebagai informasi, Raden Totong Kiemdarto lahir pada tanggal 20 Oktober 1953 di Madiun. Sebagai pendiri sekaligus guru besarnya, ia mengajarkan pelajaran silat monyet dan kerohanian untuk memantapkan fisik dan iman siswa dan siswi yang selaras dengan tujuan pembangunan nasional yaitu mewujudkan manusia Indonesia seutuhnya, yang sehat lahir maupun batin dan berjiwa pancasila.

Nampak hadir dalam prosesi pemindahan makam tersebut Bupati Ponorogo H. Sugiri Sancoro (Kang Giri), Wakil Bupati Jombang Sumrambah, Forkopimda Kabupaten Madiun serta para ketua umum pencak silat yang tergabung dalam wadah IPSI Kabupaten Madiun. [dar.gat]

Tags: