Wali Kota Madiun Siapkan Strategi Pengentasan Kemiskinan Ekstrem

Wali Kota Madiun, Maidi memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) yang berlangsung di Aston Hotel. [sudarno]

Kota madiun, Bhirawa
Angka kemiskinan ekstrem di Kota Madiun cukup rendah. Hanya 0,3 persen dari jumlah penduduk. Kendati begitu, upaya pengentasan kemiskinan ekstrem tersebut terus dilakukan Pemkot Madiun. Salah satunya, melalui Rapat Koordinasi (rakor) Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) yang berlangsung di di Aston Hotel, Jumat (3/11). Rakor pun dipimpin langsung Wali Kota Madiun, Maidi.

Wali Kota Maidi menyebut angka kemiskinan ektrem di Kota Madiun masuk deretan terendah di Jawa Timur. Karenanya, orang nomor satu di Kota Pendekar itu pun optimis, kemiskinan ekstrem di Kota Madiun bisa ditangani dengan cepat. “Kemiskinan ekstrem kita hanya 0,3 persen atau ya sekitar 150 orang. Saya rasa ini tidak sulit. Yang penting konsisten dan komitmen,” katanya.

Berbagai upaya pun dilakukan. Salah satunya, melalui pembangunan rusunawa. Wali Kota Maidi berencana menempatkan mereka yang masuk kategori ekstrem untuk menempati rusunawa. Selain itu, juga terdapat bantuan makan hingga bantuan langsung tunai.

Sementara mereka yang masih cukup produktif akan dibantu sarana berjualan. Seperti pembangunan warung di depan rumah bersamaan dengan bantuan rumah tidak layak huni (RTLH). Artinya, mereka masih bisa memperolah pendapatan secara mandiri. Dengan begitu kesejahteraan bisa terangkat dan mereka bisa naik dari kategori miskin ekstram.

“Standar kemiskinan ekstrem kota kita juga naik. Dari yang pendapatan Rp 415 ribu perbulan kini menjadi Rp 605 ribu per bulan. Sedangkan daerah lain di sekitar kita tidak setinggi itu. Artinya, miskin di Kota Madiun bukan tergolong miskin di daerah lain,” jelasnya.

Sementara penanganan jangka panjang, Wali Kota Maidi menyebut bisa diatasi dengan pendidikan. Anak-anak dari keluarga kurang mampu tersebut disekolahkan hingga sarjana. Harapannya, mereka bisa memperoleh pekerjaan yang lebih layak ke depan dan bisa mengangkat derajat keluarga. Wali kota menyebut bantuan beasiswa mahasiswa di Kota Madiun sudah mencapai 1.000 kuota sampai saat ini.

“Sementara itu juga kita dukung dengan pembangunan yang bermuara pada peningkatan perekonomian. Kesejahteraan itu kan tidak hanya berupa uang, tetapi pendidikan gratis, kesehatan gratis, dan berbagai kemudahan fasilitas juga termasuk kesejahteraan,” katanya. [dar.iib]

Tags: