Wali Kota Mojokerto Dorong Warga Ikut Pilah Sampah dari Rumah

Wali kota saat memberikan pengarahan kepada warga setelah melakukan studi tiru.

Pemkot Mojokerto, Bhirawa.
Setelah pulang dari studi tiru di Kota Yogyakarta, Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari, mulai menerapkan ilmu yang didapatkanya, yakni mendorong keterlibatan warga mengurangi timbulan sampah.

Kegiatan ini dilakukan Pemkot melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) mengajak Camat, Lurah, Ketua RT dan RW, se-Kota Mojokerto studi tiru ke TPS dengan 3R (Reduce, Reuse, Recycle) mulai Jumat (22/9).

Wali Kota dalam keterangannya mengatakan, Pengelolaan sampah ini menjadi tanggung jawab bersama. Kalau Pemkot saja tidak bisa. Harus Pemkot dan masyarakat. Sedoyo kedah sareng-sareng untuk menjadikan Kota Mojokerto yang bersih dan nyaman.

Dan, melalui studi tiru ini, diharapkan warga dapat mulai memilah sampah rumah tangga yang dihasilkan dari aktivitas sehari-hari sesuai jenisnya. Sehingga tidak semua sampah serta-merta berakhir di TPA, jelasnya

Dan, bayangkan sehari berapa puluh ton sampah yang dihasilkan warga, kalau hanya dibuang di TPA Randegan saja, pasti tidak akan bisa tertangani dengan baik. Maka melalui memilah sampah, diketahui terdapat sejumlah jenis sampah yang masih dapat dimanfaatkan dan bahkan bernilai ekonomis.

Sampah anorganik kita kurangi melalui bank sampah, sedangkan sampah organik kita kurangi melalui budidaya magot,”. Sementara untuk jenis sampah yang tidak termasuk dalam kedua kategori tersebut, Pemkot Mojokerto juga berencana menjalin kerjasama dengan perusahaan asing untuk pengelolaannya. Sehingga harapannya kedepan, seluruh sampah bisa ditangani dengan baik, ungkapnya

“Sudah kita lakukan kajian dan rapat intensif dengan perusahaan asal Jepang. Mohon doanya agar ikhtiar kita bersama ini bisa terkabul sehingga Kota Mojokerto menjadi kota yang bersih dan nyaman,” tutur Ning Ita.

Sekali lagi saya ditekankan, mengingat Kota Mojokerto tengah berevolusi menjadi Kota Pariwisata. Sebab kedepan, jika makin banyak pengunjung, sampah yang timbul juga makin banyak. Hal tersebut tentu bukan hanya tanggung jawab Pemkot saja, wargapun diharapkan ikut ambil bagian mengatasi persoalan sampah.

“Mari kita peduli dengan kebersihan lingkungan, agar kota kita menjadi kota yang bebas sampah sehingga menjadi daya tarik warga lain untuk berkunjung,” pungkas Ning Ita. (min.gat)

Tags: