Yuhronur Efendi: Tujuh Program Andalan Pencegahan dan Penurunan Stunting

Bupati Lamongan Yuhronur Efendi ketika memaparkan program pencegahan stunting.(Alimun Halim/Bhirawa).

(7 program Berjalan Efektif)
Lamongan,Bhirawa
Pemerintah Kab.Lamongan melakukan upaya maksimal dalam penurunan angka stunting.Kinerja Pemkab langsung menyerang dengan berbagai program.

Setidaknya telah ada tujuh program dan diantara dari program tersebut sudah berjalan di tahun – tahun sebelumnya untuk mendukung penanganan stunting hingga berjalan sangat efektif.

Bupati Lamongan Yuhronur Efendi bahkan menyebut jika program – prrogram tersebut terintegrasi dengan tim fasilitasi pencegahan dan penurunan stunting Bangda dan tim United Nations Children’s Fund (UNICEF) dan Counterpart.

Tim dalam naungan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Jawa Timur tersebut juga telah memberikan pembekalan dan Penilaian Kinerja Upaya Pencegahan dan Penurunan Stunting yang Terintegrasi.

Bupati Yuhronur membeberkan, berbagai program unggulan dan capaian yang telah berhasil dilakukan sebagai upaya penurunan stunting di Kabupaten Lamongan salah satunya adalah program ODF dan Green and Clean.

“Berbagai program unggulan dan inovasi terus kami tingkatkan dalam upaya penurunan stunting di Kabupaten Lamongan, bahkan seperti program ODF dan Green & Clean sudah kami lakukan sejak tahun 2014,” tutur Pak Yes sapaan akrab Bupati Lamongan kepada Bhirawa,Senin (6/9).

Selain program tersebut, lanjut Pak Yes, ada pula program STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat) seperti, mencuci tangan pakai sabun, pengelolaan air minum/makanan rumah tangga, pengelolaan sampah rumah tangga, pengelolaan limbah cair rumah tangga hingga stop buang air besar sembarangan juga sudah tuntas sejak tahun 2017 di Kabupaten Lamongan.

Dijelaskanya, Program dan inovasi tersebut juga diciptakan untuk mendukung pencegahan dan penurunan stunting, seperti Supegi (Sukorame Peduli Gizi) dengan fokus kegiatan cooking class bagi ibu balita.Kemudian Kimpasi (Kelompok Ibu Muda Peduli Asi) yang memanfaatkan media Whatsapp sebagai sarana diskusi agar timbul kesadaran para ibu-ibu muda untuk memberikan asi untuk balitanya.

Tak hanya untuk anak saja,lanjutnya, inovasi turut diperuntukkan untuk sang ibu melalui program MONALISA BERDANSA (Mobil Pelayanan keliling Bersama Bidan Desa) yang fokus pada pelayanan kontrasepsi, RANSEL SI DORA (Gerakan Selamatkan Ibu Hamil dengan Siaga Donor darah) serta LALA MOBILE (Laboratorium Laren Mobile) yang memberikan layanan ANC terpadu pada ibu hamil di desa dengan cara petugas turun ke desa untuk memberikan layanan ANC terpadu di lapangan.

“Total ada 24 inovasi yang berhasil diciptakan, tentu semua itu sebagai bentuk upaya pemerintah dalam memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat utamanya pada percepatan penurunan stunting di Kabupaten Lamongan,” imbuh Pak Yes.

Dalam reviewnya juga, pelaksananaan aksi konvergensi penurunan stunting yang fokus pada pembinaan kader pembangunan manusia, sistim manajemen data, pengukuran dan publikasi data stunting, dan reviu kinerja tahunan. [Aha/Yit]

Tags: