1.510 Naker Proyek Gas JTB Kehilangan Pekerjaan

Kabid Tenaga Kerja dan Transmigrasi Disperinaker Bojonegoro, Slamet

Bojonegoro, Bhirawa Sebanyak 9 perusahaan di proyek Jambaran Tiung Biru (JTB) telah habis kontrak kerjanya. Data Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Dinperinaker) Kabupaten Bojonegoro, mencatat, hingga per September 2021, terdapat 1.510 tenaga kerja (naker) harus kehilangan pekerjaan.
Hal itu di sampaikan oleh Kabid Tenaga Kerja dan Transmigrasi Dinperinaker Kabupaten Bojonegoro, Slamet. Ia mengatakan, pengurangan jumlah naker terjadi semenjak Juni hingga saat ini.” Namun, tidak terjadi secara bersamaan karena setiap perusahaan masa kontraknya berbeda-beda,” katanya , kemarin (16/12).
Dia menjelaskan, sejumlah 7.054 naker pada Maret berkurang menjadi 5.544 naker per September 2021 lalu. Karena, masa kontrak perusahaan habis, sehingga 1.510 naker kehilangan pekerjaan.
Lebih lanjut ia memaparkan, rinciannya per September 2021 lalu untuk naker skill ada 2.968 orang, semi skill 1.137 orang, dan un skill ada 1.439 orang. Sehingga, ada 5.544 naker yakni dari total naker lokal dan non lokal. “Tapi, data tersebut selalu dinamis karena biasanya jika masa kontrak perusahaan di proyek JTB habis para naker pindah ke perusahaan lain,” kata Slamet.
Sembilan perusahaan di proyek JTB telah kehabisan kontrak kerja. Sebab, proyek gas JTB yang dikendalikan PT Pertamina EP Cepu ini setiap bulan mengurangi jumlah tenaga kerja. “Sebelumnya ada 36 perusahaan yang aktif di proyek gas JTB. Kini, masih 27 perusahaan yang masih ada kontrak kerja,” terangnya.
Namun, untuk mengantisipasi hal tersebut Disperinaker, kata Slamet, tentunya pihak Dinperinaker akan mengadakan program bursa lapangan kerja, pelatihan pelatihan, serta informasi pasar kerja dan menggadeng perusahaan. [bas]

Tags: