75 Lulusan SMAN 1 Kraksaan Diterima PTN Jalur Undangan

Kepala SMAN 1 Kraksaan Bambang mengumumkan kelulusan tahun pelajaran 2020-2021.[wiwit agus pribadi/bhirawa]

Probolinggo, Bhirawa
Setidaknya sejumlah 75 siswa atau sekitar 21,4 persen lulusan SMAN 1 Kraksaan, tahun ini telah dinyatakan diterima di perguruan tinggi negeri (PTN) ternama. Mereka diterima di sejumlah PTN favorit sebelum kelulusannya diumumkan.
Mereka diterima melalui sejumlah jalur undangan. Di antaranya, Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), Seleksi Nasional Masuk Politeknik Negeri (SNMPN), Penelusuran Minat dan Prestasi (PMDP), dan (Penelusuran Minat dan Kemampuan Prestasi Akademik (PMDK PA).
Ketua Tim Pengembang Sekolah Eva Early, Selasa (4/5) mengatakan, pada tahun pelajaran 2020-2021 jumlah siswa SMAN Kraksaan kelas XII mencapai 350 orang. “Alhamdulillah, sebelum kelulusan, ada 75 siswa kami yang diterima di PTN,” katanya.
Dari angka itu, lulusan SMAN 1 Kraksaan, yang akan diterima di PTN dipredikasi akan terus bertambah. Sebab, masih banyak yang belum diumumkan. Termasuk yang melalui jalur perguruan tinggi kedinasan (PTK). Hal itu, juga mengacu pada tahun-tahun sebelumnya. Hanya sekitar 1 persen lulusan SMAN 1 Kraksaan, yang tidak melanjutkan.
“Mayoritas lulusan kami melanjutkan ke perguruan tinggi. Paling banyak diterima di perguruan tinggi negeri. Perkiraan yang tidak melanjutkan sekitar 1 persen. Di antaranya, karena faktor ekonomi dan menunggu tahun berikutnya. Karena, tahun ini tidak lolos jalur undangan. Kami juga terus mendorong dan memotivasi siswa agar melanjutkan ke perguruan tinggi,” ujarnya.
Pandemi Covid-19 tidak membuat warga SMAN 1 Kraksaan, berhenti bergerak dan berkreasi. Mereka tetap aktif melakukan kegiatan. Caranya, dengan menggelar sejumlah kompetisi secara daring pada momen PHBN-PHBI.
Seperti kebanyakan lembaga pendidikan, sejak awal pandemi SMAN 1 Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, menggelar pembelajaran secara daring. Namun, sejak Oktober 2020, SMAN 1 Kraksaan mulai menggelar kompetisi. Kegiatan ini menjadi bagian dari program Jati Diri SMAN 1 Kraksaan.
Kompetisi itu dilakukan agar warga SMAN 1 Kraksaan, tidak pasif pada masa pandemi. Kompetisi digelar pada momen Peringatan Hari Besar Nasional (PHBN) dan Peringatan Hari Besar Islam (PHBI). Agar siswa terbiasa berjiwa kompetitif dalam menghadapi tantangan. Serta, membuktikan bahwa mereka bukanlah kaum “rebahan” yang jauh dari produktif.
Kepala SMAN 1 Kraksaan Bambang Sudiarto, melalui Ketua Tim Pengembang Sekolah Eva Early, mengatakan, kompetisi digelar juga mengasah kreativitas siswa. Kompetisi diawali pada peringatan Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober lalu. Di dalamnya ada sejumlah perlombaan. Di antaranya, lomba membuat poster dan lomba video cinematic.
“Kemudian disusul kompetisi pada peringatan Hari Pahlawan, Maulid Nabi, dan Hari Kartini, beberapa waktu lalu. Semuanya digelar daring. Karya yang dilombakan dikirim melalui instagram Oskamatura. Untuk pengambilan hadiah pemenang, perwakilan kelas kami undang ke sekolah,” jelasnya.
Menurutnya, kompetisi itu murni inisiatif siswa SMAN 1 Kraksaan melalui OSIS-MPK SMAN 1 Kraksaan (Oskamatura). Pihak sekolah hanya menggerakkan dan memfasilitasi. “Selama pandemi, kami terus menggerakkan siswa untuk terus produktif dan tidak tiarap dan itu dijawab oleh Oskamatura dengan adanya kompetisi tersebut,” katanya.
Sesuai gaung menolak pasif pada masa pandemi, guru hingga kepala sekolah juga terus bergerak aktif dan berkarya. Hasilnya, tidak hanya siswa, prestasi juga diraih oleh guru dan kepala SMAN 1 Kraksaan hingga tingkat nasional, tambahnya.(Wap)

Tags: