Bappeko Kota Mojokerto Rampungkan Dokumen Sanitasi

Kepala Bappeko Kota Mojokerto, Harlistyati

Kepala Bappeko Kota Mojokerto, Harlistyati

Kota Mojokerto, Bhirawa
Kota Mojokerto dalam waktu dekat bakal menjadi Kota Sehat. Sebagai langkah awal Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Mojokerto telah merampungkan penyusunan semua dokumen untuk mewujudkan Kota Sehat itu.
”Dokumen sanitasi itu merupakan langkah awal menuju Kota Sehat, kami telah memiliki semua dokumen sanitasi. Segala bentuk kegiatan dalam menciptakan Kota Sehat, tertuang dalam dokumen sanitasi ini,” ujar Kepala Bappeko Kota Mojokerto, Harlistyati kepada Bhirawa, Rabu (11/11) kemarin.
Dijelaskan Harlis, dokumen sanitasi terdiri atas  tiga bagian. Diantaranya memorandum program sanitasi. Buku putih sanitasi dan Strategi Sanitasi Kota (SSK). Bappeko sudah menyusun semua dokumen sanitasi itu. Tinggal diaplikasikan saja.
Pejabat alumnus Lemhanas ini menguraikan, dalam menyusun dokumen sanitasi itu, pihaknya  melibatkan SKPD (Satuan Kerja Pemerintah Daerah) terkait dan sejumlah stakholder. Semua pihak dilibatkan, soal tehnik, aturan hukum maupun perencanaanya sudah sesuai prosedur,” tutur mantan Kepala Dinas Pendapatan Kota Mojokerto ini.
SKPD yang dilibatkan, diantaranya Dinas Kesehatan, Dinas PU dan Dinas Kebersihan dan Pertamanan. Sementara stakholder yang dilibatkan diantaranya Aksansi (Asosiasi Kelompok Swadaya Masyarakat Sanitasi Seluruh Indonesia). Selain itu, juga melibatkan IUWASH (Indonesia Urban Water Sanitation and Hygiene) sebagai pendukung. ”Untuk menjadi Kota Sehat, kita memang harus berstatus ODF (Open Defecation Free alias stop BABS),” tegasnya.
Ada sejumlah program yang akan dilaksanakan terkait sanitasi itu. Diantaranya, pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limba (IPAL) komunal di Kel Pulorejo dan Kradenan Kauman. Dengan IPAL komunal itu, diharapkan tak ada lagi BAB dari rumah-rumah yang langsung dibuang ke sungai. Sebab pembuangan langsung ke sungai dianggap belum ODF. Maka nantinya, BAB itu akan disalurkan ke IPAL komunal untuk diurai bahkan dimanfaatkan sebagai energi alternatif.
Deny Novianto anggota Komisi I DPRD Kota Mojokerto mendukung rencana pembentukan Kota Sehat. Politikus Demokrat ini mengingatkan agar partisipasi dan keterlibatan masyarakat harus dipertimbangkan.” Karena nantinya masyarakat itu sebagai pengguna kebijakan. Jadi harus dilibatkan,” pesan anggota DPRD dua periode ini. [kar]

Tags: