Bawaslu Seleksi 1.305 Calon Pengawas TPS dengan Sistem Online

Ketua Bawaslu Kabupaten Situbondo Murtapik Badaludin Lopa saat melantik anggota PTPS yang baru terpilih pada periode sebelumnya. [sawawi/bhirawa]

Situbondo. Bhirawa
Jajaran Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Situbondo kembali melakukan seleksi sebanyak 1.305 calon Pengawas Tempat Pemungutan Suara (PTPS) secara online kemain.

Langkah ini ditempuh, untuk menghindari adanya kerumunan dalam proses seleksi tersebut sehingga melakukan secara online. Suasana seleksi hari pertama kemarin berjalan dengan baik dan lancar.

Komisioner Bawaslu Kabupaten Situbondo, Slamet menegaskan, seleksi dengan sistem online ini merupakan bentuk komitmen dan dukungan Bawaslu untuk mencegah penyebaran Covid-19 klaster pilkada di Kota Santri Situbondo. Untuk itu, imbuh Slamet, jajarannya melakukan proses seleksi untuk calon Pengawas TPS dengan sistem online.

“Seleksi calon pengawas TPS ini dilakukan masing-masing Panwaslu Kecamatan se Kabupaten Situbondo,” jelas Slamet. Mash kata Slamet, bagi pelamar yang sudah menyerahkan berkas administrasi, selanjutnya akan mengikuti tahapan kedua berupa seleksi tes wawancara secara online. Slamet menambahkan, untuk proses rekruitmen akan dilakukan hingga 15 Oktober 2020 mendatang.

“Ya saat ini sudah ada sekitar 45 persen Panwaslu Kecamatan yang berhasil menyelesaikan proses seleksi secara online,” jelas Slamet. Slamet menerangkan, untuk proses seleksi calon pengawas TPS juga dilakukan secara online. Hal itu dilakukan, tegas Slamet, demi untuk mencegah penyebaran Covid agar tidak semakin meningkat karena jumlah pendaftar kali ini sangat banyak.

Bahkan, lanjutnya, setiap TPS diharuskan ada minimal dua orang pelamar untuk dilakukan seleksi. “Selama proses seleksi calon PTPS secara online berjalan, kami dihadapkan pada beberapa kendala yakni signal operator telepon yang lemah. Akibatnya, tes wawancara yang dilakukan Panwaslu Kecamatan dengan calon PTPS sempat mengalami gangguan,” urai Slamet.

Disisi lain, kupas Slamet lagi, saat ini ada sedikitnya tiga TPS yang kemungkinan besar tidak bisa melakukan seleksi online karena jaraknya berada dipelosok pegunungan dan laut. Diantaranya, sebut Slamet, di Padukuhan Merak, Desa Sumberwaru, Kecamatan Banyuputih Situbondo.

Dari hasil monitoring di lapangan, kupasnya, juga ada tiga TPS di daerah pedalaman yang kemungkinan proses seleksinya dilakukan secara offline.

“Itu karena disana signal jaringan seluler sangat buruk. Namun temuan ini tidak masalah karena jumlahnya sekadar tiga TPS,” katanya.

Slamet mengatakan, sebanyak 1.305 pengawas TPS yang lolos itu sejatinya akan bertugas melakukan pengawasan saat pencoblosan di TPS. Termasuk diantaranya, sebutnya, TPS di Rutan Situbondo.

“Jika nanti ditemukan ada sebuah TPS yang belum memenuhi syarat minimal dua pendaftar hingga batas akhir pendaftaran, maka secara otomatis proses seleksi rekrutmen akan kami perpanjang kembali,” pungkas Slamet. [awi]

Tags: