Bekraf Gelar Suroboyo Creative Week 2017

Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf ketika mencoba gitar yang dipamerkan, Selasa (10/10). [trie diana/bhirawa]

Surabaya, Bhirawa
Kreativitas merupakan hal penting dalam kehidupan, terutama di era globalisasi dan digital seperti sekarang ini. Pada 2016 lalu bidang industri kreatif menyumbang 7,05 persen dari Pendapatan Bruto Domestik Indonesia.
Atas dasar tersebut, Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Indonesia menggelar acara Suroboyo Creative Week 2017 di Gedung Dyandra Convertion center Surabaya.
Acara yang disponsori oleh Bekraf, ITS, Pemkot Surabaya dan International Conference on Creatif Industry (ICCI) dibuka oleh Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf yang melihat langsung pameran hasil karya kreator berbagai berbagai jenis produk inovatif.
”Luar biasa saya melihat di sini, dari mulai ide, bentuk produk hingga pengemasan sangat baik. Sebab ide-ide inovatif dan baru serta pengemasan sangat memengaruhi nilai jualnya,” kata Triawan, Selasa (10/10).
Triawan mendukung  perkembangan ekonomi dan karya kreatif tersebut. Bekraf pun tak lupa membangun kerjasama dengan perguruan tinggi. Di Surabaya, Bekraf bekerjasama dengan Institut Teknologi Sepuluh November (ITS).
Triawan menyebut, ITS merupakan kampus yang telah melakukan gerakan ekonomi kreatif lebih lama bahkan sebelum Bekraf terbentuk. Karya-karya anak ITS juga kerap diterima masyarakat dalam berbagai kompetisi. ”Bekraf ingin semua perguruan tinggi dapat berkompetisi dan mengembangkan produk kreatifnya,” kata Triawan.
Ia berharap pekerja kreatif tidak mudah puas dan mau terus mengembangkan skillnya.
Menurutnya Bekraf, bukan hanya pada proses produksi yang terpenting, melainkan juga pengembangan produk hingga pengemasan juga.  “Saya berharap mereka tidak berbahagia dengan yang sudah ada. Melainkan mau berkembang, sebab dunia ini terus berjalan apalagi perkembangan itu yang tidak bisa dihindari,” katanya. [dre]

Tags: