BIAN 2022, Imunisasi MR Capai 73,34 Persen, Puskesmas Jaring Kesehatan Anak Sekolah

Puskesmas Tongas lakukan penjaringan kesehatan anak sekolah.[wiwit agus pribadi/bhirawa]

Kab Probolinggo, Bhirawa.
Hingga 29 Agustus 2022, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo mencatat imunisasi MR (Measles dan Rubella) untuk anak usia 9 hingga 59 bulan pada Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) tahun 2022 di Kabupaten Probolinggo mencapai 73,34% atau 52.480 anak dari target sasaran 71.557 anak. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kabupaten Probolinggo Mujoko, Senin (29/8).

“Target kita tentu 100% anak usia 9 hingga 59 bulan di Kabupaten Probolinggo bisa diimunisasi MR. Tetapi faktanya capaian kita masih berkisar 73,34%. Padahal bulan Agustus 2022 sudah tersisa beberapa hari lagi,” katanya.

Menurut Mujoko, ada beberapa puskesmas yang capaiannya berada di bawah capaian Kabupaten Probolinggo. Yakni, Puskesmas Bantaran, Jorongan, Wangkal, Leces, Krucil, Gending, Jabungsisir, Tiris, Sukapura, Banyuanyar, Pajarakan, Ranugedang, Kraksaan dan Wonomerto.

“Ada dua puskesmas yang capaiannya sekitar 50%. Yakni Puskesmas Kraksaan 50,82% dan Puskesmas Wonomerto 50,04%. Harapan kita dengan waktu yang sangat mepet ini dukungan dari lintas sektor dan pemangku-pemangku yang ada supaya capaiannya maksimal. Sebab kalau Dinas Kesehatan bekerja sendiri, maka akan repot dan tidak akan selesai,” jelasnya.

Mujoko menerangkan, hanya ada 3 puskesmas yang capaian imunisasi MR-nya diatas 90%. Yakni, Puskesmas Pakuniran 95,97%, Puskesmas Kotaanyar 92,86% dan Puskesmas Maron 91,36%. “Tentu dukungan dari pihak-pihak yang ada di bawah mulai dari kepala desa dan camat menjadi peran utama suksesnya BIAN 2022. Harapan kita dukungan kepala desa yang mempunyai rakyat bersama dengan TP PKK Desa bersama para kader serta Camat dan TP PKK Kecamatan. Kalau semua ini bisa all out, seminggu saja selesai,” terangnya.

Lebih lanjut Mujoko menjelaskan yang menjadi kendala lambatnya capaian imunisasi MR pada BIAN 2022 ini karena karakter masyarakat yang masih belum mau anaknya diimunisasi. “Masyarakat masih menganggap imunisasi MR ini bagian dari Covid-19. Padahal ini tidak ada hubungannya sama sekali dengan Covid-19. Pemberian imunisasi MR ini sangat diperlukan sebagai ikhtiar untuk melindungi anak dari penyebaran penyakit measles (campak) dan rubella (campak Jerman), karena campak bisa menular melalui udara yang terkontaminasi oleh virus,” ujarnya.

Untuk memaksimalkan capaian imunisasi MR ini terang Mujoko, pihaknya memberikan pelayanan imunisasi MR dalam setiap kegiatan posyandu yang ada di setiap desa. Tentunya dengan memaksimalkan peran dari para kader yang ada di desa. Jika ini masih belum tercapai, maka dilakukan sweeping seperti biasa dengan door to door kepada masyarakat.

“Kita berharap agar masyarakat bisa bekerja sama untuk mendukung suksesnya imunisasi MR dalam BIAN 2022 di Kabupaten Probolinggo. Harapan kita para orang tua tidak ragu lagi terhadap pemberian imunisasi MR pada anaknya,” tuturnya.

Untuk itu pulalah Puskesmas Tongas menggelar penjaringan kesehatan anak sekolah di SMP Negeri 1 Tongas. Kegiatan ini dimaksudkan untuk mendeteksi dini masalah kesehatan di lingkungan sekolah dan remaja.

Penjaringan kesehatan anak sekolah ini dilakukan pada siswa baru pada kelas 7 sebanyak 152 siswa. Jenis pemeriksaan yang dilakukan oleh Tim Tenaga Kesehatan Puskesmas Tongas diantaranya pengukuran tinggi badan, pengukuran berat badan, skrining mata, pemeriksaan telinga, pemeriksaan gigi, pemeriksaan kulit dan pengukuran tekanan darah.

Dalam kegiatan ini dilakukan penyuluhan tentang pencegahan penyalahgunaan Napza oleh Kapolsek Tongas AKP Suyanto dan penyuluhan kesehatan reproduksi remaja oleh Kepala Puskesmas Tongas Kurnia Ramadhani,

Kapolsek Tongas AKP Suyanto, Senin (29/8) mengungkapkan penyuluhan ini bertujuan supaya remaja mengetahui dampak negatif dari berbagai jenis narkotika di kalangan remaja. Salah satu dampaknya adalah kerusakan otak dan masa depan menjadi suram karena ketagihan zat adiktif. “Saya menghimbau kepada generasi muda untuk mencapai cita-cita setinggi langit,” ungkapnya.

Sementara Kepala Puskesmas Tongas Kurnia Ramadhani menekankan tentang pentingnya remaja untuk mengkonsumsi tablet Fe atau tablet tambah darah. Tujuan pemberian tablet Fe untuk menghindari anemia yang menyebabkan letih, lesu dan lunglai sehingga menyebabkan gangguan konsentrasi belajar.

“Yang paling penting yaitu demi kesiapan remaja putri dalam masa kehamilan dan persalinan untuk mencegah kematian ibu dan stunting. Remaja putri diberikan tablet tambah darah untuk dikonsumsi rutin seminggu 1 kali dan setiap hari bagi yang mengalami menstruasi. Harapannya tidak ada remaja putri yang mengalami anemia,” katanya.

Dalam kesempatan tersebut Nia menyampaikan upaya untuk menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). “Sehat jiwa ragaku. Sehat sekolahku. Raih prestasiku,” tambahnya.[wap.ca]

Tags: