BPBD Jatim Bantu Logistik dan Peralatan Percepatan Karhutla Gunung Lawu Via Darat

Kalaksa BPBD Jatim, Gatot Soebroto saat meninjau penanganan karhutla di Gunung Lawu.

BPBD Jatim, Bhirawa
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim kembali mengerahkan pasukan pemadaman karhutla Gunung Lawu via darat pada, Jumat (20/10) hingga saat ini. Tim gabungan dari BPBD Jatim serta bantuan dari Pemkot Surabaya, BPBD Kota Surbaya dan dua unit mobil pemadam kebakaran (damkar) turut andil dan berkolaborasi dalam penanganan karhutla Gunung Lawu.

Tim BPBD Jatim yang dikomandani Kabid Kedaruratan dan Logistik (KL) BPBD Jatim, Satriyo Nurseno berjumlah 20 personel membawa bantuan logistik dan peralatan pendukung pemadaman karhutla. Jenis bantuan ini berupa alat pelindung diri (APD) 5 set, sekop 6 pcs, cangkul 7 pcs, parang 3 pcs, Jet shooter 2 Unit, kacamata googles 10 pcs, masker 120 pcs.

Kemudian sepatu boots 18 pasang, kaos lapangan 200 pcs. Tim BPBD Jatim juga memberikan bantuan lauk pauk rendang ayam 3 dus, lauk pauk kare ayam 3 dus, nasi rendang 3 dus, tambah gizi biskuit 5 dus, tambah gizi kacang Ijo 2 dus dan tambah gizi koktail 2 dus.

“Hari ini dukungan Pemkot Surabaya, yakni 22 personel BPBD dan 2 unit mobil Damkar membantu proses pemadaman api di Gunung Lawu sisi Magetan. Kami berharap kolaborasi ini dapat memadamkan api dan menangani pipa air milik warga yang putus,” kata Kalaksa BPBD Jatim, Gatot Soebroto meninjau lokasi karhutla di wilayah Cemoro Sewu, Minggu (22/10).

Dijelaskannya, saat ini masih ada 2 sumber api yang masih nyala di Gunung Lawu. BPBD Jatim bersama tim gabungan lainnya berupaya bersama-sama melakukan pemadaman. Kondisi saat ini, lanjut Gatot, sangat panas dan bahan bakar di gunung seperti daun kering, ranting dan ilalang kering sangat menumpuk.

“Kondisi terjal dan curam serta angin yang kencang menjadi salah satu pendukung cepatnya api menjalar dan membesar. Namun tim gabungan terus berupaya melakukan pemadaman,” jelasnya.

Selain itu, luasan terdampak kebakaran Gunung Lawu saat ini masih dalam proses pendataan. Namun, yang menjadi perhatiannya saat ini adalah, rusaknya sekitar 320 meter pipa saluran sumber air yang mengakibatkan sekitar 150 KK warga Dusun Cemoro Sewu, Desa Ngancar Kecamatan Plaosan mengalami kekurangan air bersih.

“Karena kebutuhan air bersih itu untuk kebutuhan kebun yang akan panen dan usaha warung di sekitar Cemoro Sewu. Kami juga ingin ada percepatan dalam penanganan pipa saluran air ini,” harapnya.

Dalam tiga hari ini, Tim gabungan jalur darat terus berfokus pada pembuatan ilaran atau sekat bakar guna mencegah perluasan kobaran api. Hingga akhir pekan ini, total panjang ilaran (sekat bakar) yang telah dibuat telah mencapai sekitar 7.610 meter.

Namun, karena kondisi medan yang sangat curam dan berbatu, serta hembusan angin yang sangat kencang, pada Sabtu malam (21/10), kebakaran hutan pun meluas bahkan hingga mencapai pinggiran jalan di daerah Tamansari, Desa Pacalan, Kecamatan Plaosan. Tim Gabungan BPBD Jatim dan Magetan, bersama Polsek setempat, relawan dan pasukan Damkar Kota Surabaya bergerak cepat melakukan pemadaman dan pembasahan dengan menggunakan Jetshooter dan Fire Pumper Truck.

“Karena lokasinya yang berada di pinggiran jalan raya, akhirnya jalur lalu lintas sempat kita buat buka tutup, demi keselamatan pengguna jalan,” tambah Kabid KL BPBD Jatim, Satriyo Nurseno.

Diketahui, tak hanya membuat ilaran, tim gabungan pemadaman karhutla Gunung Lawu juga telah membuat tandon air di Kawasan Cemoro Sewu dengan ukuran panjang 10 meter, lebar 8 meter dan tinggi 1,20 meter. Pembuatan tandon dengan kapasitas sekitar 60.000 liter air ini diperuntukkan bagi kebutuhan Tim jalur darat dan warga sekitar yang akan melakukan pemadaman lewat jalur darat. [bed.iib]

Tags: