BPS Jatim Nyatakan Tingkat Ketimpangan di Jawa Timur Menurun

Pemprov Jatim, Bhirawa
BPS Jatim merilis, Gini Ratio atau tingkat ketimpangan di Provinsi Jatim semakin menurun pada tahun 2019. Dari tahun 2018 gini ratio terus menurun menjadi sebesar 0,364 pada September 2019. Kepala Bidang Statistik Sosial Asim Saputra memaparkan, penurunan Gini Ratio itu terlihat pada Maret 2011 tercatat sebesar 0,374 dan menurun menjadi 0,351 pada September 2011. Selanjutnya, Gini Ratio meningkat terus hingga mencapai angka tertinggi pada Maret 2015 yaitu sebesar 0,415.
Pada periode September 2015 nilai Gini Ratio mulai turun menjadi 0,403 dan terus menurun hingga mencapai angka 0,396 pada Maret 2017. Sementara, pada September 2017 Gini Ratio meningkat kembali menjadi sebesar 0,415, pada Maret 2018 turun menjadi sebesar 0,379, dan menurun menjadi sebesar 0,364 pada September 2019.
Berdasarkan daerah tempat tinggal, lanjut Asim, Gini Ratio di daerah perkotaan pada September 2019 tercatat sebesar 0,374. Angka ini turun sebesar 0,005 poin dibanding Gini Ratio Maret 2019 yang sebesar 0,379. Untuk daerah perdesaan Gini Ratio September 2019 tercatat sebesar 0,314. Angka ini turun sebesar 0,004 poin dibanding Gini Ratio Maret 2019 yang sebesar 0,318.
Selain Gini Ratio ukuran ketimpangan lain yang sering digunakan adalah persentase pengeluaran pada kelompok penduduk 40 persen terbawah atau yang dikenal dengan ukuran ketimpangan Bank Dunia. Ia menjelaskan, berdasarkan ukuran ini tingkat ketimpangan dibagi menjadi 3 kategori, yaitu tingkat ketimpangan tinggi jika persentase pengeluaran kelompok penduduk 40 persen terbawah angkanya di bawah 12 persen, ketimpangan sedang jika angkanya berkisar antara 12- 17 persen, serta ketimpangan rendah jika angkanya berada di atas 17 persen.
Pada September 2019, kata Asim, persentase pengeluaran pada kelompok 40 persen terbawah adalah sebesar 18,43 persen yang berarti Provinsi Jawa Timur berada pada kategori ketimpangan rendah. Persentase pengeluaran pada kelompok 40 persen terbawah pada bulan September 2019 ini meningkat jika dibandingkan dengan kondisi Maret 2019 yang sebesar 18,39 persen.
Sejalan dengan informasi yang diperoleh dari Gini Ratio, ukuran ketimpangan Bank Dunia pun mencatat hal yang sama yaitu ketimpangan di perkotaan lebih parah dibandingkan dengan ketimpangan di perdesaan. Persentase pengeluaran pada kelompok penduduk 40 persen terbawah di daerah perkotaan pada September 2019 adalah sebesar 17,92 atau tergolong ketimpangan rendah. Demikian pula untuk daerah perdesaan, persentase pengeluaran kelompok penduduk 40 persen terbawah pada September 2019 berada pada kategori ketimpangan rendah (20,52 persen).[rac]

Tags: