Cegak PMK, Ditpolairud Awasi Peredaran Ternak di Dermaga ‘Tikus’

Pendistribusian hewan ternak sapi di sejumlah dermaga yang ada di Jatim. Ist

Surabaya, Bhirawa
Polda Jatim membantu upaya Pemerintah dalam hal pencegahan penyebaran Penyakit Mata dan Kulit (PMK) hewan ternak di Jatim. Pencegahan ini dilakukan Direktorat Polisi Air dan Udara ( Ditpolairud) Polda Jatim melalui pengawasan peredaran hewan ternak di dermaga ‘tikus’ yang ada di Jatim.
Dermaga ‘tikus’ ini dinilai menjadi alternatif pendistribusian hewan ternak saat wabah PMK. Untuk itu kami mengoptimalkan patroli di wilayah perairan untuk melakukan pengawasan peredaran hewan ternak di sejumlah dermaga yang ada di Jawa Timur,” kata Kasubdit Patroli Ditpolairud Polda Jatim, AKBP Yanuar Herlambang, Senin (20/6).
Yanuar mengungkapkan jika dermaga ‘tikus’ ini dinilai jadi alternatif pendistribusian hewan ternak saat wabah PMK. Sehingga pihaknya beserta jajaran Ditpolairud Polda Jatim melakukan partoli dan pengawasan dermaga ‘Tikus’ atau dermaga alternatif yang menjadi sasaran khusus dalam kegiatan ini, yaitu di Jatim.
Pengawasan ini, sambung Yanuar, Ditpolairud Polda Jatim menggandeng sejumlah pihak terkait salah satunya karantina. Selain mengawasi, pihaknya mengaskan Polair dan stakeholder terkait juga mengecek sapi yang tiba maupun akan diberangkatkan di dermaga.
“Alhamdulillah, sudah dicek dulu oleh teman-teman kesehatan hewan setiap ada pengiriman hewan ternak yang keluar masuk dermaga. Intinya pengawasan ini kami lakukan bekerjasama dengan stakeholder terkait,” ungkapnya.
Masih kata Yanuar, dalam penanganan kasus PMK ini juga dilaksanakan bersama sejumlah Satpolair se-Jatim. Tujuannya untuk melakukan patroli dan pengawasan pengiriman maupun distribusi hewan ternak sapi pada dermaga yang ada di tiap-tiap daerah. “Sasarannya sama, yakni jalur ‘tikus’ yang diduga bisa menjadi jalur alternatif peredaran hewan ternak,” tegasnya.
Ditambahkannya, terdapat ada 5 Dermaga yang dikategorikan banyak hewan ternaknya. Yaitu di Surabaya, Gresik, Banyuwangi, Sumenep dan Jember. Pihaknya mengaku, selama ini pengiriman sapi tidak dilakukan setiap hari. Namun bersama stakeholder terkait, Ditpolairud Polda Jatim akan selalu melakukan patroli dan pengawasan di dermaga tikus.
“Satu bulan bisa 2 (dua) kali, tapi dengan jumlah yang banyak sekitar 300 an. Intinya upaya yang dilakukan Ditpolairud Polda Jatim bersama Dinas terkait ini diharapkan mengurangi angka penyebaran PMK di Jawa Timur. Sehingga penyebarannya bisa dikendalikan seminim mungkin,” pungkasnya. [bed.wwn]

Tags: