Dewan Optimis Kenaikan PAD Kabupaten Blitar 10 Persen Terpenuhi

Idris Marbawi

Kabupaten Blitar, Bhirawa
Pada Perubahan APBD Kabupaten Blitar tahun 2021, Pemerintah Kabupaten Blitar menaikan target Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar 10 Persen sehingga kalangan DPRD Kabupaten Blitar optimis tercapai.

“Komisi II DPRD Kabupaten Blitar juga optimis jika kenaikan target PAD di Perubahan APBD 2021 dapat tercapai,” kata Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Blitar, Idris Marbawi.

Lanjut Idris Marbawi, pada Perubahan APBD 2021 target Pendapatan Asli Daerah (PAD) mengalami kenaikan sekitar 10 persen. Dari target awal keseluruhan Rp 284 miliar, di Perubahan APBD 2021 naik menjadi Rp 314,8 miliar, atau sekitar Rp 30 miliar. Kenaikan PAD sekitar Rp 30 miliar itu sangat logis karena ada kenaikan disektor PBB, rumah sakit dan lain-lain.

“Kami berharap dengan semangat dan kerja keras, target PAD diyakini bisa tercapai, apalagi masih banyak potensi pendapatan yang belum terserap denngan maksimal,” jelasnya.

Bahkan dikatakan Idris Marbawi, pihaknya akan terus mendorong Pemkab Blitar agar potensi yang ada bisa tergarap dengan baik, karena sampai saat ini sektor pajak masih menjadi pemasukan utama untuk PAD di Kabupaten Blitar.

“Kami pasti akan mendukung untuk meningkatkan target PAD, apalagi cukup banyak potensi yang ada dan belum tergarap,” ujarnya.

Kepala Bidang Pengendalian dan Evaluasi Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Blitar, Eko Sumardiyanto mengatakan pada Perubahan APBD Kabupaten Blitar tahun 2021 target mengakui adanya kenaikan PAD sekitar 10 persen, dimana kenaikan target PAD ini sudah melalui beberapa pertimbangan, dimana selain realisasi tahun sebelumnya juga mempertimbangkan potensi yang sudah tergali sampai dengan semester kedua ini.

“Artinya masih ada potensi yang dapat digali secara optimal dan juga sudah berjalan. Sehingga mendekati akhir tahun ini juga sudah diproyeksikan realisasi penerimaannya sampai dengan Desember 2021,” jelasnya.

Tambah Eko, untuk realisasi PAD hingga saat ini sudah diposisi aman, yaitu sekitar 80 persen dan potensi PAD yang menjadi andalan masih dari sektor pajak.

“Namun diharapkan sektor lain bisa memaksimalkan potensinya masing-masing,” imbuhnya. [htn]

Tags: