Dr H Rasiyo MSi, Pembawa Suara Birokrasi ke Arena Politik

Dr H Rasiyo MSi calon anggota Legislatif DPRD Jatim terpilih di Dapil 1 Surabaya saat ditemui di ruang Pembina Yayasan Dwi Darma An Nur Jl Semolowaru.

Berharap Mampu Memberikan Warna Baru DPRD Jatim yang Lebih Berkualitas

Kota Surabaya, Bhirawa
Di tengah sorotan masyarakat terhadap kualitas kepemimpinan, satu kisah inspiratif muncul dengan transisi yang mengejutkan. Bukan hanya menjadi pejabat eksekutif yang sukses, namun juga memilih jalur berbeda untuk melayani masyarakat. Menjadi pejabat legislatif pun menjadi pintu gerbangnya. Salah satu contoh yang mengilhami adalah perjalanan panjang Dr H Rasiyo MSi.

Paklik Rasiyo, sapaan akrabnya ini telah menempuh jalan panjang nan berliku hingga bisa menjadi sekarang ini. Rasiyo yang kini berusia 72 tahun bukan sosok baru bagi warga Jawa Timur, khususnya di Kota Surabaya. Kiprahnya di dunia birokrasi membuatnya banyak dikenal masyarakat.

Di Pemprov Jatim, Rasiyo pernah menjadi Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Jatim era Gubernur Soekarwo atau Pakde Karwo (2009-2014). Bahkan posisi strategisnya ini diperpanjang hingga dua kali sebagai orang nomor satu di jajaran Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemprov Jatim lantaran Pakde Karwo kembali maju di perhelatan Pilgub Jatim saat itu.

Jauh sebelum itu, pria kelahiran Madiun ini sangat lama berkecimpung di dunia pendidikan. Rasiyo menjadi guru di SMPN 12 Surabaya. Menjadi Kepala Sekolah pun sudah pernah dilalui di beberapa sekolah, yakni di SMPN 1 Paciran, Lamongan, SMPN 1 Cerme dan pindah lagi Kepala SMPN 1 Gresik.

Pengalaman itu pun yang mengantarkannya menjadi sosok yang pas menjadi Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Provinsi Jatim.

Sosok yang dikenal santun dan egaliter ini pun akhirnya menyebrang dari dunia eksekutif ke politik usai pensiun. Namanya saat itu santer sebagai Calon Wali Kota Surabaya melawan Tri Rismaharini di Pilwali 2015 silam.

Rasiyo akhirnya berpasangan dengan mantan Ning Surabaya Lucy Kurniasari. Hingga akhirnya muncul calon yang sah mendaftarkan ke KPU Surabaya pada perhelatan Pilwali antara Rasiyo-Lucy melawan Risma-Whisnu (alm). Namun, selama proses tersebut, takdir berkehendak lain. Risma-Whisnu terpilih menjadi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya.

Tidak berhenti disitu, Rasiyo tetap mendedikasikan hidupnya di jalur politik. Di Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019, ia maju sebagai Caleg DPR RI Dapil 8 Madiun, Nganjuk, Jombang dan Mojokerto. Namun, Rasiyo yang berjuluk ‘Anak Desa’ itu kembali gagal lantaran kalah dengan Caleg petahana.

Pada Pemilu 2024 kali ini, keberuntungan akhirnya berpihak pada Rasiyo. Mantan Ketua PGRI Surabaya ini terpilih menjadi anggota legislatif DPRD Jatim Dapil 1 Surabaya dari Partai Demokrat dengan perolehan 31.142 suara mengalahkan petahana.

Pada Selasa (26/3), Bhirawa berjumpa dengan Rasiyo di Sekolah Kreatif An Nur Surabaya di kawasan Jl Semolowaru. Ya, Rasiyo adalah Pembina Yayasan Dwi Darma An Nur. Sekolah ini didirikan bersama istrinya atas inisiatifnya karena memiliki cita-cita mulia, mencerdaskan generasi penerus bangsa.

Dari semula hanya memiliki murid 20 siswa TK, kini sekolah berkarakter islami memiliki 700 siswa, mulai jenjang PAUD hingga Sekolah Menengah Pertama (SMP).

“Alhamdulillah, sekolah ini sudah besar sampai sekarang. Ada PAUD Penitipan anak hingga tingkat SMP saya tunggui sampai sekarang,” ungkapnya seraya bangga akan cita-cita perjuangannya mendirikan sekolah bersama sang istri.

Mendirikan sekolah tersebut, kata Rasiyo semata-mata ingin membantu warga sekitar. Sebab, saat itu untuk mencari sekolah yang baik dirasa sulit. Adapun sekolah yang baik pun biayanya cukup mahal. “Pada saat kok rasanya sulit mencari sekolah baik. Ada yang baik, tapi maha. Saya bersama istri akhirnya bertekad mendirikan sekolah, kami hanya ingin membantu warga,” ujar Rasiyo yang aktif di Palang Merah Indonesia (PMI) Jatim ini.

Apakah nanti akan meninggalkan sekolah yang didirikannya saat dilantik sebagai anggota DPRD Jatim periode 2024-2029 pada 31 Agustus mendatang, secara tegas Rasiyo mengatakan, tidak. Menurutnya, justru lamanya berkecimpung di dunia pendidikan ini akan menjadi bekal menjadi anggota DPRD Jatim dalam mengatasi segala permasalahan pendidikan.

“Saya ingin ilmu saya miliki ini bisa dipakai di DPRD Jatim. Saya akan praktikkan di jalur politik semata-mata untuk membantu masyarakat agar lebih sejahtera lewat pendidikan,” ujarnya.

Sebab, kata Rasiyo pengalamannya di dunia pendidikan akan sangat membantu saat menjadi anggota DPRD Jatim dalam hal mengontrol. Fungsi kedewanan salah satunya yakni fungsi kontroling. “Kalau fungsi kontrol ini tidak kuat, malah OPD yang akan mengontrol dewannya. Ini kan terbalik,” tuturnya.

Secara tegas, Rasiyo menyampaikan bahwa dalam membangun sebuah bangsa dan negara diperlukan orang-orang yang memiliki kemampuan. “Artinya, basiknya memadai. Agar Indonesia, khususnya Jawa Timur ini benar-benar siap menyambut Indonesia Emas di tahun 2045,” katanya.

Di akhir obrolan, Rasiyo telah berkomitmen akan memberikan warna baru di lingkungan DPRD Jatim periode 2024-2029. “Terpilihnya saya ini mudah-mudahan bisa memberikan warna baru di DPRD Jatim lebih berkualitas,” pungkasnya. [Gegeh Bagus Setiadi]

Tags: