Fasilitas Latihan Atlet Sidoarjo Tak Maksimal

1-foto-Nardi-Ali-1Sidoarjo, Bhirawa
Ketua Tim Satgas Pemenangan Porprov 2015 dari Kab Sidoarjo, Sunardi, memprediksi posisi Surabaya sebagai juara 1 dalam kegiatan 2 tahunan di Jawa Timur itu, akan sangat sulit tertandingi oleh Sidoarjo. Alasannya, Surabaya yang dalam PorprovĀ  di Madiun tahun 2013 lalu yang juga sebagai juara 1 itu, fasilitas pembinaan cabor untuk atlitnya , sudah sangat lengkap.
” Sedangkan kita masih belum punya, untuk pembinaan beberapa cabor saja ada yang masih harus dilakukan di Surabaya, kendala kita itu, kalau nanti dalam Porprov 2015 di Banyuwangi kita mampu juara 2, itu sudah lumayan,” terang Sunardi, usai menggelar apel bagi pelatih cabor yang yang akan mengikuti Porprov 2015, belum lama ini, di pendopo delta wibawa.
Menurut Nardi, fasilitas latihan cabor sebetulnya ada, tapi tidak khusus untuk atlit. Fasilitas itu masih dicampur dengan umum. Misalnya untuk latihan renang.
” Seperti cabor renang, kalau ada latihan, umum mestinya diliburkan, tapi ini tidak, masih tetap campur dengan umum,” kata Nardi.
Juga karena tidak punya fasilitas khusus, akhirnya atlit untuk latihan juga masih harus sewa tempat. Meski sama-sama Pemerintah, tapi tetap membayar, tidak ada prioritas dan tidak ada keistimewaan.
Juga untuk latihan cabor bulu tangkis. Kata Nardi, sebetulnya ada dana sewa, tapi dananya tidak sebanyak itu, sebab sewanya cukup mahal, sehingga tidak kuat sewa.
” Sebetulnya ini juga fasilitas Pemerintah, tapi diperdakan, sehingga harus tetap bayar sewa,” kata Nardi.
Fasilitas latihan bola voly indoor, Sidoarjo sebetulnya juga punya, tapi ada sejumlah kerusakan. Lampunya padam. Sidoarjo sebetulnya juga punya lintasan atletik di DOR Delta, yang bisa dipakai latihan tolak peluru. Tapi oleh petugas GOR, dilarang untuk latihan, sebab khawatir karpet di lintasan rusak oleh beban berat tolak peluru.
” Serba repot, makanya kita harus punya lapangan sendiri,” kata Nardi, yang juga sekretaris KONI Sidoarjo itu.
Padahal menurut Nardi, dunia olah raga kalau ingin maju dan berprestasi, jelas harus punya fasilitas untuk latihan.
Tetapi di Sidoarjo, untuk memakai fasilitas oleh raga yang ada, tidak dipermudah. Penggunaannya disamakan dengan umum. Padahal untuk membuat atlit bisa berprestasi tidak semudah membalik tangan.
” Latihan harus tenang dan konsentrasi, sehingga untuk mengembangkan prestasi akan lebih gampang,” tuturnya.
Ia memprosentasekan , fasilitas latihan cabor di Sidoarjo yang bisa dimanfaatkan atlit, masih sekitar 40 %. Meski demikian, Nardi masih menganggap itupun masih belum maksimal.
” Kita tak bisa menyaingi Surabaya, salah satunya karena factor fasilitas latihan cabor atlit yang kita masih belum punya, padahal itu penting untuk meningkatkan prestasi, kalau SDM atlit saja sama, pelatih sama saja, fasilitas itu sangat menunjang prestasi, itu penting,” tegasnya. (ali)

Keterangan Foto : Sunardi [ali/bhirawa]

Tags: