Gerindra Ajak Koalisi Mojopahit Tentukan Calon

Pilkada (1112)Surabaya, Bhirawa
Gerindra berencana mengajak parpol yang tergabung dalam koalisi Mojopahit untuk bertemu sekaligus membicarakan calon tandingan pasangan PDIP yang bakal disebut pasanga Tri Sakti tersebut.
Ketua DPD Partai Gerindra Jatim Supriyatno mengatakan, salah satu persiapan yang akan dilakukan oleh partainya adalah melakukan pertemuan dengan parpol lain. Dalam hal ini adalah semua parpol yang tergabung ke dalam Koalisi Majahapit.
Agenda utama pertemuan itu adalah membicarakan mengenai siapa yang akan mereka usung dalam pilwali. Sebab, hingga saat ini koalisi tersebut masih belum menentukan nama yang akan mereka usung.
Mengenai siapa saja yang akan mereka usung, menurut Supriyatno koalisi tersebut memiliki banyak nama. “Misalnya saja di Gerindra masih beberapa nama, ada Sukoto, Dhimam Abror, lalu belum lagi usulan dari PAN, PKB, PKS, Golkar, serta Demokrat,”jelasnya Minggu (12/7).
Sayang, mengenai kapan calon itu akan diumumkan kepada publik, Supriyatno masih belum mengatakannya dengan jelas. Pria yang juga menjadi anggota DPR RI itu hanya mengatakan, jika calonnya itu akan diumumkannya dalam waktu dekat.
“Mungkin nanti saat waktunya sudah mepet dengan pendaftaran,”kilahnya.
Meski demikian, Supriyatno yakin calon yang akan mereka usung mampu menandingi elektabilitas Risma. Terlebih, calon itu diusung oleh enam parpol besar yang ada di Surabaya. “Jadi kami yakin pasti menang, walaupun Bu Risma dan Pak Whisnu adalah incumbent,”ujarnya.
Saat ditanya, apakah koalisi itu akan menambah jumlah anggotanya dengan menggandeng sisa parpol yang ada, yaitu PPP, Nasdem, dan Hanura? Supriyatno mengungkapkan peluang itu masih akan terus ada.
“Lagipula parpol-parpol itu, khususnya Nasdem tidak bergabung dengan Koalisi Majapahit, mereka mau kemana?”tukasnya.
Terpisah, Ketua DPW PPP Musyafak Noer menyatakan partainya akan ikut merapat ke kubu Risma. Alasannya, telah terjalin komunikasi antara PPP dengan PDIP. “Tepatnya, antara Ketua DPC PPP Surabaya Pak Bukhori, dengan Pak Whisnu sudah ada komunikasi, dan ketemu. Sehingga, 90 persen kami jelas akan ke Risma,”bebernya.
Selain itu Musyafak menganggap, jika parpolnya bergabung ke Koalisi Majapahit akan mendapatkan posisi yang tidak menguntungkan. “Karena koalisi itu sendiri kan juga masih mencari sosok yang akan mereka usung untuk melawan Risma, dan mereka kelihatannya masih bingung,”tandas pria yang juga Anggota DPRD Jatim ini.
Sebelumnya, salah satu politisi PKB, Masduki Toha menyebutkan bahwa meskipun PKB telah resmi bergabung dalam sebuah koalisi untuk menghadapi Pilkada 2015, namun semua keputusan masih tetap berada di tangan DPP.
Meski demikian Masduki Toha mengatakan bahwa bergabungnya PKB Surabaya dalam koalisi merupakan salah satu upaya yang dinilai positip, meskipun tetap harus menunggu petunjuk DPP.
“Dalam tataran berkoalisi itu kita ini kan harus menunggu keputusan DPP, apapun bentuk perintahnya sebagai induk organisasi politik ini, harus dilaksanakan, demikian juga dengan DPC,  kita hanya tunggu perintah” ucapnya. (9/7).
Menanggapi bergabungnya DPC PKB Surabaya menjadi salah satu parpol di Koalisi Majapahit, Masduki mengatakan jika langkah itu merupakan salah satu upaya dan sah sah saja dilakukan, asal tetap dikomunikasikan dengan DPP sebagai induk partai.
“Itu sah sah aja, karena merupakan bagian dari ikhtiar, dan itu bisa-bisa saja, karena tetap dikomunikasikan, saya pikir komandonya tetap ada di DPP, kita hanya melaksanakan,” tandas Dewan Pembina GP Anshor Jatim ini. [gat]

Tags: