Guru Insecure Berkunjung ke Negeri Seberang

Judul Buku: Plymouth, I’m Coming
Penulis: Niken Purwani
Penerbit: Bhuana Ilmu Populer
Edisi: 2021
Tebal: 77 halaman
ISBN: 978-623-04-0457-3
Peresensi: Khoirun Nisak
Penikmat Buku

Gaya tulisnya tidak berubah. Tetap sederhana dan mudah dicerna. Namun, tidak mengurangi inspirasi yang dibagikan. Dengan menghidupkan pengalaman penulisnya, pembaca sengaja dibuat larut dan seakan ikut bersamanya bertualang.

Kisah petualangan guru pembimbing yang sekaligus menginspirasi siswanya. Tidak banyak guru yang memiliki kesempatan untuk bertualang ke negeri seberang. Dan, Niken adalah Salah satu guru yang beruntung itu. Mendapat kesempatan mendampingi siswa-siswanya untuk belajar ke Plymouth, Inggris.

Keberuntungan itu bukannya diraih tanpa hambatan. Banyak onak dan duri mengawali langkahnya. Status sebagai guru non-PNS pun sempat membuatnya insecure. Belum lagi, untuk mendapatkan izin suaminya pun penuh dengan tantangan. Hal ini mengingatkan pada kisah perjalanan berjudul Aishiteru, Inspirasi Edukasi di Jepang (Uzlifatul Rusydiana, guru SDN Magersari 2, Kota Mojokerto).Perjalanan Uzlifatul Rusydiana ke Jepang juga dilalui dengan penuh tantangan. Dia harus menerjang arus birokrasi kedinasan yang tidak mudah. Namun, pada akhirnya kesempatan itupun diraihnya juga.

Kedua buku ini sama-sama mengisahkan perjalanan guru ke negeri seberang untuk menimba ilmu. Namun, melalui jalan yang berbeda. Uzlifah melalui apresiasi peraih UKG tertinggi, sedangkan Niken mendampingi siswanya. Perbedaan lainnya dapat terlihat gaya bertutur kedua penulis ini. Uzlifah lebih memfokuskan pada tinjauan karakter yang bisa dijadikan inspirasi bagi pembelajaran karakter siswa di tanah air, sedangkan Niken lebih ke arah eksplorasi spot-spot kuliner dan keindahan tempat tertentu.

Perjalanan Niken berawal dari perbincangan kedua siswa Niken. Mereka ikut serta dalam program pertukaran pelajar PDVL. “Guess what, Mam? Jika ada dua murid yang berangkat, maka ada satu guru yang akan mengantar. Saya dan Dewi berharap yang berangkat Mam Niken, ” seru Intan kegirangan. (hlm 13). Niken hanya mengaminkan keinginan tersebut sebagai doa.

Buku ini lebih banyak mengupas tentang spot wisata, kunjungan ke ikon-ikon negeri yang dikunjungi. Lebih banyak lagi terfokus pada problematika kegiatan siswa-siswa Niken. Di dalamnya tidak terlalu banyak mengupas sisi-sisi karakter yang bisa menjadi inspirasi bagi masyarakat kita. Namun, pembaca masih bisa menikmati nuansa alam dan referensi kuliner yang dibagikan penulis melalui beberapa gambar.

Mendampingi kedua siswanya sendiri bukan berarti lepas dari masalah. Kedua siswa dengan sifat dan kepribadiannya berbeda membuat Niken harus memupuk kesabaran dan ketulusan lebih. Sebisa mungkin Niken tetap memperlakukan dengan lemah lembut. Menurut Abdussalam dalam bukunya yang berjudul Karena Allah Aku Bekerja, adalah menjadi fitrah manusia apabila menyukai perlakuan lembut dan menolak perlakuan kasar. Karena itu dalam menghadapi setiap perkara tetaplah bersikap lemah-lembut. Inilah yang dilakukan oleh Niken terhadap kedua siswanya.

Dalam setiap perselisihan atau perbedaan pemahaman, Niken menekankan untuk selalu berkomunikasi dengan baik. Meminta siswanya untuk saling memahami sifat masing-masing dan tidak membesarkan masalah yang sebetulnya sepele. Namun, di beberapa kesempatan, perselisihan tak dapat dielakkan. Niken tetap menempatkan dirinya pada posisi penengah dan tidak memihak. Melalui berbagai permasalahannya, Niken banyak belajar mengenai kekuatan ketulusan yang mampu menumbangkan ego.

Niken mengajak Intan dengan lembut untuk memberikan kesempatan pada Dewi. Bagaimanapun di negeri seberang ini merekalah adalah satu tim. Perpisahan mereka adalah sebuah pelanggaran dan akan menimbulkan pembiayaan baru. Melalui kesabaran Intan, akhirnya dia bersedia untuk memberi kesempatan agar Dewi dapat mengubah perilakunya. “Sesekali jangan segan mengingatkan jika ia lupa pada janjinya ya Tan,” pesan Niken pada Intan. (hlm. 64).

Dibandingkan bukunya terdahulu, gaya bahasa Niken di sini lebih santai. Mengekplore sensasi-sensasi wisata yang begitu dinikmati dan disyukurinya. Sedapat mungkin dia mengajak pembaca untuk menikmati perjalanan tersebut bersamanya. Pembaca semacam menikmati buku panduan wisata juga di dalamnya. Nikmatilah sensasi berkunjung ke negeri seberang. Anda akan banyak menemukan arti perjuangan, pengorbanan, dan ketulusan.

——— *** ———

Tags: