Inflasi Sumenep Lampaui Nasional

4-inflasiSumenep, Bhirawa
Laju inflasi di Kabupaten Sumenep tertinggi di delapan daerah di Jatim dan melampaui nasional. Pada Bulan Oktober, Sumenep mengalami inflasi 0,65 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 112,89. Inflasi Sumenep diatas Jatim yang mengalami inflasi sebesar 0,44 persen dengan IHK sebesar 113,76 dan Nasional mengalami inflasi sebesar 0,47 persen dengan IHK sebesar 114,42.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumenep, Suparno mengatakan, laju inflasi kabupaten Sumenep dibulan Oktober 2014 ini tertinggi dari delapan kota Indeks Harga Konsumen (IHK) Jatim. Sementara, inflasi terendah terjadi di Kabupaten Jember sebesar 0,12 persen. Terjadinya inflasi di Sumenep ini dipicu oleh kenaikan harga beras sebesar 0,65 persen.
“Dari 8 daerah di Jatim, Sumenep mengalami inflasi tertinggi, bahkan lebih tinggi dibanding inflasi Nasional. Pemicu yang tertinggi komuditas beras yang mencapai 0,65 persen,” kata Suparno, dikantornya, Rabu (5/11).
Dia menjelaskan, inflasi di bulan Oktober 2014 ini terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks kelompok pengeluaran yakni kelompok bahan makanan yang menyumbang inflasi tertinggi sebesar 1,64 persen; diikuti kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,39 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,45 persen; kelompok sandang 0,02 persen; kelompok kesehatan 0,58 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,66 persen; serta kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,02 persen.
“Indeks kelompok pengeluaran seperti makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,39 persen yang menjadi penyumbang inflasi tertinggi, disusul oleh yang lain,” imbuhnya.
Dia menegaskan, komoditas lain yang memberikan andil terhadap terjadinya inflasi adalah beras, cabai merah, daging sapi, udang basah, perguruan tinggi (PT), bawang merah, bahan bakar rumah tangga, upah pembantu rumah tangga, daun bawang, tarif listrik, nasi dengan lauk, bawang dan cabai rawit.
“Beras penyumbang inflasi terbesar sebesar 0,2018 persen; kemudian cabai merah 0,1459 persen dan daging sapi sebesar 0,1265 persen,” imbuhnya.
Diungkapkannya, untuk tingkat inflasi tahun kalender Sumenep bulan Oktober sebesar 3,98 persen; Jatim 3,83 persen dan Nasional sebesar 4,19 persen. Sementara tingkat inflasi tahun ke tahun (Oktober 2014 terhadap Oktober 2013) sebesar 4,07 persen; Jatim 4,57 persen dan Nasional sebesar 4,83 persen. [sul]

Rate this article!
Tags: