Jaga Produktivitas Pertanian Lamongan, Mentan Pastikan Program Terealisasi

Bernagai program direalisasikan untuk peningkatan produktivitas pertanian dan menjaga ketahanan pangan nasional. (alimun hakim/ bhirawa).

Lamongan, bhirawa
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman telah mendatangi Kabupaten Lamongan untuk memastikan program-program pertanian agar terealisasi dengan baik.

Program – program tersebut mulai dari distribusi pupuk bersubsidi yang kini sudah mengalami peningkatan dua kali lipat, bantuan bibit padi, harga gabah, hingga program pompanisasi yang dinilai paling efektif untuk pengairan sawah di musim kemarau.

“Lamongan ini sudah kita lihat langsung air melimpah tapi kurang pemanfatnya. Jadi tepat jika dilakukan pompanisasi, kita lihat tadi ini bisa mengairi 16 ribu ha sawah, total yg dilewati 22 ribu ha dan ini bisa meningkatkan produksi padi kita 380 ribu ton bisa di bayangkan ini dampaknya kesejahteraan meningkat, produksi meningkat, pendapatan meningkat, menyerap tenaga kerja,” tutur Mentan Andi di Desa Trepan, Kecamatan Babat, Kabupaten Lamongan kemarin.

Pemerintah Kabuapten Lamongan melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanianya telah mengusulkan pompa sebanyak 412 unit yang dapat mengcover kebutuhan air seluas 16.374 ha. Dari usulan tersebut tersapat 6 unit pompa yang telah terpasang dengan kapasitas 8 inch, 6 inch, dan 3 inch.

“Ada bantuan pompa gratis, benih gratis, pupuk sudah dinaikan dua kali lipat, ini untuk menghadapi el-nino kedepan. Mudah mudahan produksi Jawa Timur bisa naik target kita 2 ton beras kalau ini tercapai bisa menyelesaikan impor 50% dan ini solusi permanen, cepat, dan terus menerus mengatasi kondisi saat ini,” imbuhnya.

Mendapat dukungan secara langsung dari Kementrian Pertanian Bupati Lamongan Yuhronur Effendi mengapresiasi sekaligus menyambut baik program pompanisasi yang diharapkan dapat meningkatkan produktivitas padi di Lamongan.

“Terima kasih Pak Menteri dalam hal ini kita terus mendorong komitmen untuk meningkatkan produksi pangan kita di Laaongan, karena kita masih terasa cuaca el nino bagi petani. Kita punya luasan tanam 95.460 ha, sedangkan yang irigasi 61 ribu dan sisanya 34 ribu ini tadah hujan. Program pompanisasi insyallah sekitar 16 ribu ha yang kita proyeksikan untuk kegiatan pompanisasi dan lainnya kita akan memakai sumur bor,” ucap Pak Yes sapaan akrab Bulati Lamongan.

Selain itu, usai melakukan pengecekan program pompanisasi di Babat, Mentan Andi Amran Sulaiman bersama Bupati Lamongan Yuhronur Efendi melaksanakan panen padi varietas IPB 9G (gogo) yang mampu bertahan di lahan kering dan sawah, di Desa Blawirejo, Kecamatan Kedungpring, Kabupaten Lamongan.

Keberhasilan varietas bibit padi IPB 9G yang dikembangkan IPB University melalui pilot project di Lamongan mematik Mentan Andi untuk mengembangkan klaster pertanian moderen yang dimonitoring secara langsung oleh perguruan tinggi.

Klaster tersebut nantinya dari segi kebutuhan bibit, alat (traktor dan combine), maupun pupuk bersubsidi akan disediakan oleh Kementrian Pertanian secara langsung. Sehingga program tersebut dapat mensejahterakan petani, menarik minat bertani para generasi muda, sekaligus akselerasi kesetaraan pertanian dengan Jepang hingga negara lainnya.

Sedangkan dalam program menjaga Ketahanan pangan, Pemkab Lamongan juga menggandeng akademisi untuk memgembangkan pertanian. Sebab, status daerah yang memiliki predikat lumbung pangan nasional perlu dijaga.

Dengan terus menjalin sinergi bersama akademisi, tahun ini melanjutkan kerjasama bersama tim patriot pangan kampus merdeka, 3.

“Komitmen kami ialah terus mengembang potensi yang sudah ada di Kabupaten Lamongan. Salah satunya di bidang pertanian, Lamongan sebagai lumbung pangan nasional terus menjalin kerjasama bersama akademisi. Yang mana bertujuan untuk maintenance pertanian yang berkemajuan dan memudahkan masyarakat,” tutur Bupati Lamongan Yuhronur Efendi saat rapat koordinasi bersama 15 rektor dari perguruan tinggi negeri (PTN).

Menurutnya, bersinergi dengan akademisi sangat berpengaruh terhadap kemajuan pertanian. Karena hasil penilaian hingga riset yang dilakukan mampu memecahkan masalah pertanian hingga melahirkan solusi bagi petani di Lamongan.

“Sinergi yang bersifat sustainable ini merupakan implementasi dari arahan Pak Mentan yakni, masing-masing universitas yang memiliki fakultas pertanian diharapkan mendukung ketahanan pangan,” kata Bupati yang akrab disapa Pak Yes.

Sama dengan Pak Yes, Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) Arif satria menjelaskan bahwa program patriot pangan ini memang memiliki tujuan mengangkat peran pemanfaatan riset dan inovasi perguruan tinggi untuk peningkatan ketahanan, kedaulatan, kemandirian, dan pencadangan pangan nasional melalui program-program pelatihan (capacity building), pendampingan, dan keberlanjutan implementasi riset dan inovasi ditengah-tengah masyarakat.

“Tujuan utamanya ialah menjadikan pertanian berdampak, sehingga dapat memudahkan dan mensejahterakan petani,” jelasnya.

Salah satu wujud implementasi program patriot pangan kolaborasi Pemkab Lamongan dengan IPB adalah panen padi varietas IP9G bersama Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman di Desa Blawirejo Kecamatan Kedungpring.

“Varietas yang kami cetuskan ini merupakan varietas yang unggul karena cerdas iklim. Selain itu juga memiliki karakter khusus hemat pupuk (25%) dan air (25%),” terang Arif Satria.

Dengan keunggulan tersebut juga memiliki produktivitas yang bagus, yakni mampu mencapai 11 ton/hektar. Hingga saat ini sudah ada dua ratus petani Lamongan yang menggunakan varietas tersebut.

DKepala Biro Komunikasi IPB University Yatri Indah Kusumastuti menambahkan, sinergi Pemkab Lamongan dengan IPB dalam mengembangkan pertanian tidak hanya varietas padi saja, sebelumnya juga sudah menciptakan Sentra Peternakan Rakyat (SPR) untuk meningkatkan kuantitas populasi peternakan dan ekonomi para peternak di 3 tiga lokasi yakni di Kecamatan Ngimbang, Kecamatan Sambeng, dan Kecamatan Sukorame. [aha.yit.gat]

Tags: