Keluarga Lettu Ady Sonata Di Blitar Selalu Berdoa Korban Tenggelam KRI Nanggala-402

Lettu Laut (P) Ady Sonata.

Blitar, Bhirawa
Setelah KRI Nanggala-402 dinyatakan tenggelam hingga kini masih dalam proses pencarian, keluarga salah satu dari 53 awak Kapal Selam, Lettu Laut (P) Ady Sonata (29) asal Dusun Glondong, Kelurahan Satreyan, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar terus berdoa menunggu mukjizat.

Salah satu sepupu Lettu Ady, Widya mengatakan selama ini pihak keluarga selalu berdoa dan menunggu kepastian kabar keberadaan KRI Nanggala-402, dan pihak keluarga juga sudah tahu stok oksigen kapal selam Nanggala sudah melampaui batas waktu 72 jam.

“Ketika oksigen melebihi batas yang ditentukan, peluang para personel ditemukan dalam kondisi selamat sangat tipis dan kami sekeluarga tidak berhenti berdoa untuk keselamatan Lettu Ady Sonata dan kru kapal selam lainnya,” kata Widya.

Lanjut Widya, mengatakan pelaksanaan doa bersama sekeluarga dilakukan sejak hari Jumat (23/4) kemarin bersama sejumlah warga sekitar di Dusun Glondong Kelurahan Satreyan, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar.

Dijelaskan Widya, Lettu Ady Sonata lahir dan besar di lingkungan Glondong, Kelurahan Satreyan Kabupaten Blitar, dimana ayah Sona juga seorang anggota TNI AD, Toha yang saat ini berpangkat Lettu berdinas di Depo Pendidikan (Dodik) Bela Negara Malang.

“Lulus dari SMAN 1 Kota Blitar, Sona langsung daftar Akmil dan diterima di angkatan laut, dan kini bertugas di KRI Nanggala-402 sejak tahun 2014,” ujar Widya yang juga Anggota TNI AD berpangkat Sersan Mayor dinas di Kodim 0808 Blitar sejak tahun 2006.

Selain itu dikatakan Widya, Lettu Sona terakhir berkomunikasi sebelum tanggal 10 April, yakni sebelum bertugas melakukan latihan kapal selam KRI Nanggala-402, dimana Sona menelepon ibu Widya untuk minta doa restu sekaligus mengabarkan hendak memulai tugas latihan di Kapal Selam Nanggala.

“Karena selama ini sejak ibunya meninggal, Sona menganggap ibu saya sebagai pengganti ibunya, sehingga selalu mengabarkan kepada ibu saya,”

Tambah Widya, dari institusi TNI ada instruksi kepada keluarga personel Nanggala 402 untuk menunggu kabar lanjutan para petugas yang sedang melakukan pencarian, sehingga kami bersama keluarga hanya bias berdoa dan berharap adanya mukjizat saja.

“Yang bias kita lakukan hanya berdoa dan terus memantau perkembangan pemberitaan di media, dan kami juga berharap ada perkembangan yang lebih baik,” imbuhnya. [htn]

Tags: