Kiprah Perupa 3D di Desa Kedunglo Asembagus

Salah satu warga berpose dengan back ground hasil perupa 3D yang dipamerkan di Desa Kedunglo Kecamatan Asembagus Situbondo. Ajang ini mendapat sambutan luar biasa dari pecinta seni setempat. [sawawi]

Diapresiasi Positif Seniman, Diserbu Pecinta Seni dari Kalangan ABG 
Kab Situbondo, Bhirawa
Kabupaten Situbondo kembali mendapat penghargaan spesial karena berhasil menjadi tuan rumah pada ajang perupa tiga dimensi (3D) dari berbagai daerah di Tanah Air baru-baru ini. Ajang yang menyuguhkan hasil serta kemampuan dalam melukis dan menggambar khusus etnik 3D itu dipajang di Desa Kedunglo Kecamatan Asembagus. Tak pelak kegiatan dunia seni itu mendapat perhatian yang luar biasa dari para pecinta perupa berbagai etnik, khususnya dari wilayah Situbondo.
Panitia ajang perupa 3D sepakat untuk menjadikan Desa Kedunglo sebagai lokasi ajang perupa dan pelukis karena memiliki kelebihan tersendiri di bidang wisata serta potensi perupa di Situbondo. Di samping itu Desa Kedunglo sangat dekat dengan berbagai wisata di Situbondo, seperti arung jeram, Pantai Firdaus Banongan Asembagus dan pegunungan Kayu Mas. “Dengan menempatkan Desa Kedunglo sebagai pusat hasil perupa 3D, peserta bisa sekaligus menikmati tempat destinasi wisata baru yang menarik di Situbondo,” ujar Adriyanto, salah satu panitia sekaligus perupa etnis 3D kemarin.
Menurut Adriyanto, pada ajang unik dan menarik itu paling menonjol dikunjungi para ABG yang ada di sekitar Situbondo, juga Banyuwangi, Bondowoso dan Probolinggo. Sehingga lokasi yang dikelilingi bukit di Desa Kedunglo Kecamatan Asembagus itu tampak heboh karena diserbu para pemuda dan pecinta seni. “Mereka beramai-ramai berpose di latar tembok tandon air di puncak bukit desa yang berfungsi sebagai background hasil lukisan para perupa,” tegas Adriyanto, mahasiswa Undiksha Singaraja  Bali itu.
Rekan Adriyanto, bernama Adri juga tampak serius membuat lukisan jenis 3D di Desa Kedunglo. Kata Adri, hasil lukisan tidak hanya dipampang di hadapan ratusan pengunjung saja, tetapi juga diunggah di media sosial seperti Facebook, Twitter, Whatsapp, Line, Instagram  dan lainnya. Ini dilakukan untuk memberikan jangkauan luas kepada masyarakat di Indonesia bahwa hasil perupa pecinta lukisan 3D asal Situbondo memiliki prospek yang membanggakan di masa depan. “Ini juga sebagai wadah untuk berkreasi bagi remaja atau pemuda yang punya keahlian di bidang melukis etnik tiga dimensi (3D Art) di Situbondo dan sekitarnya,” papar Adri.
Menurut Adri, kegiatan seni tersebut ia gagas bersama koleganya sejak enam bulan yang lalu. Buah pemikiran dan ide cemerlang yang lahir dari para pelukis 3D ia sampaikan kepada Kades Kedunglo dan ternyata mendapat sambutan positif.  Ajang ini sangat penting karena memiliki dampak sangat besar sebagai daya tarik masyarakat sekaligus sebagai sarana memasarkan potensi wisata Situbondo. “Akhirnya ide saya bersama teman yang lain disetujui Kades. Sempat diusulkan kegiatan itu digelar pada awal Ramadan, tapi sebagian besar setuju digelar pasca Lebaran,” ungkap Andri.
Di sisi lain, Kades  Kedunglo Asri Hadiyanto membenarkan jika warganya yang juga pecinta lukis etnik 3D memiliki ide unik tersebut untuk mengadakan ajang hasil perupa di wilayah yang ia pimpin. Asri sejak awal mendengar ide itu langsung setuju apalagi juga mendapat dukungan seluruh kerabat desa. “Ini bagus karena banyak menyedot pengunjung sehingga dapat mengenalkan potret Desa Kedunglo di mata dunia luar. Apalagi di sana ada view sunset dan sunrise sehingga cocok untuk bersantai pada pagi dan sore hari,” tutur Asri.
Masih kata Asri, kegiatan ajang hasil perupa itu berjalan lancar dan sukses karena ditata secara profesional dan mendapat dukungan dari berbagai elemen dunia seni di Situbondo. Yang menarik lagi, lanjut Asri, di lokasi hasil perupa 3D juga digelar ajang outbond, flying fox, adventure, paint ball, climbing, kereta gantung dan lainnya. “Dengan ajang ini kami sangat senang karena dunia luar banyak mengenal keunggulan potensi yang dimiliki Desa Kedunglo,” ujar Asri.
Dalam ajang itu, lanjut Asri, sebagian besar dikunjungi dari kalangan ABG yang masih menikmati liburan panjang sekolah. Mereka sangat antusias menikmati hasil para perupa 3D yang diurai di kanvas di dua tandon air yang ada di puncak bukit Desa Kedunglo. “Ini merupakan ajang lukisan 3D pedesaan pertama kali diadakan di Situbondo. Dengan kegiatan ini saya optimistis desa lain akan meniru strategi pengenalan potensi wisata yang dirancang oleh Desa Kedunglo. Kreativitas awal ini sebagai bentuk aktualisasi para pelaku seni di Desa Kedunglo,” pungkas Asri. [sawawi]

Tags: