Kota Batu Percepat Vaksinasi, Tulungagung Capai 50%

Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko

Kota Batu, Bhirawa
Pemkot Batu terus berupaya mengoptimalkan penanganan Covid-19. Hal ini dilakukan dengan melakukan percepatan vaksinasi, dan pemberian bantuan sosial untuk pemulihan ekonomi. Percepatan ini diambil karena PPKM Level IV Kota Batu menunjukkan hasil cukup landai. Sedangkan di Kabupaten Tulungagung vaksinasi sudah mencapai 50 persen.
Kebijakan percepatan vaksinasi ini disampaikan Wali Kota Batu Hj Dewanti Rumpoko dalam rapat virtual di Graha Pancasila, Senin (2/8) membahas kajian operasional Membangun Kepemimpinan Kolaboratif dalam Percepatan Penanganan Pandemi Covid-19
“Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level IV Kota Batu menunjukkan situasi yang cukup landai, tepai angka penurunan kasus terkonfirmasi masih belum signifikan. Penambahan kadang banyak kadang sedikit,”ujar Dewanti, Senin (2/8).
Saat ini Kota Batu masuk dalam Zona Merah. Data terakhir per 1 Agustus 2021, angka aktif ada 388 kasus atau 16 persen, kesembuhan 1.895 atau 76,65 persen, dan kematian 189 atau 7,64 persen. Kemudian untuk ketersediaan tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) isolasi di rumah sakit Kota Batu sebesar 97,10 persen, dan untuk kapasitas shelter terisi 51,19 persen atau terisi 86 pasien dari 156 kapasitas bed.
Dengan melakukan percepatan vaksinasi diharapkan bisa mendukung upaya penurunan kasus penangan Covid-19 yang dilakukan dengan PPKM Level IV. “Untuk tenaga kesehatan, vaksinasi sudah terealisasi 100%. Secara keseluruhan penerima vaksin berdasarkan penerimaan vaksin sudah mencapai 72,66%,” imbuh Wali Kota.
Sedangkan untuk penyaluran bantuan sosial, katanya, Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non Tunai, Bantuan Sosial Tunai untuk profesi dan masyarakat terdampak telah mencapai 100%.
Selain itu Pemkot Batu terus menekan angka penyebaran Covid-19 dengan meningkatkan Tracing, Testing dan Treatment (3T) serta mengoptimalkan fungsi Posko Satgas Covid-19 di setiap Desa/ Kelurahan.
Pakar Satgas Covid-19 Nasional, Lilik mengatakan kolaborasi dan pengambilan keputusan yang terintegrasi penting dilakukan untuk penanganan Covid-19. “Dalam kondisi krisis saat ini, penting untuk tetap menjaga wawasan kebangsaan dan pengambilan keputusan harus terintegrasi untuk mempercepat penanganan Covid-19,” kata Lilik.
Sementara itu, Vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Tulungagung sudah mencapai 50 persen dari target 70 persen warga yang tervaksinasi. Sedang untuk yang sudah tervaksin dosis kedua baru mencapai 100 ribuan warga.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung, dr Kasil Rohmad, Senin (2/8), mengungkapkan untuk warga Tulungagung yang sudah divaksin Covid-19 dosis pertama dan dosis kedua telah mencapai 50 persen. “Kalau tidak (dihitung) ada dosis kedua capaiannya sudah sekitar 50 persen. Yang sudah divaksin dosis pertama ada 200 ribu sekian, ditambah yang sudah dosis dua 100 ribuan, kan sudah 300 ribuan dari 700 ribu warga,” ujarnya.
Dokter Kasil menyebut jika yang menjadi patokan target herd immunity (kekebalan kelompok) pada tanggal 17 Agustus mendatang adalah warga yang sudah tervaksin dengan dosis dua hal itu sulit untuk terealisasi. Masalahnya, ada keterbatasan jumlah vaksin dan vaksinator. “Kami kesulitan juga mencari relawan vaksinator untuk tambahan tenaga,” tuturnya.
Sementara itu, Kapolres Tulungagung, AKBP Handono Subiakto, mengungkapkan sudah mempercepat pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Tulungagung. “Antusiasme masyarakat Tulugagung dalam menjaklani vaksinasi Covid-19 sangat tinggi. Tetapi selama ini masih terkendala suplai vaksin yang jatahnya agak terlambat,” tuturnya. [nas.wed]

Tags: