KPP Jatim Soroti Keterlambatan Obat Pasien BPJS

7-foto B nas-KPP RS (8)Kota Batu, Bhirawa
Keterlambatan penyediaan obat bagi pasien BPJS di Rumah Sakit Paru Batu menjadi sorotan Komisi Pelayanan Publik (KPP) Provinsi Jawa Timur. Hal ini diperburuk dengan masih banyaknya warga yang memiliki konsep/pengertian yang salah tentang BPJS/JKN. KPP Jatim mendesak agar BPJS Batu lebih mengintensifkan sosialisasi terintegrasi menambah petugas pendamping di lapangan.
Adanya pemahaman yang salah dan tidak adanya petugas pendamping ini membuat petugas RS Paru menjadi sasaran komplain dari para peserta BPJS. Warga/pasien belum menyadari terkait keterbatasan pelayanan yang diberikan BPJS.
“Ternyata banyak di antara peserta BPJS yang tidak diberikan buku pedoman. Seharusnya, BPJS Batu memberikan buku tersebut kepada warga saat dinyatakan sebagai anggota BPJS. Hal ini menjadi evaluasi yang harus diperhatikan oleh BPJS Batu,” ujar Komisioner KPP Jatim, Immanuel Yosua, saat ditemui di RS Paru Batu, Selasa (23/12).
Personal In Care (PIC) di RS Paru, Lingga Wisnu, membenarkan jika di RS Paru sering terjadi keterlambatan penyediaan obat bagi pasien BPJS. Sebenarnya pihak rumah sakit sudah mengajukan pengadaan obat yang dibutuhkan. “Namun ternyata petugas distribusi obat tidak selalu berada di tempat saat dibutuhkan. Dan adanya kendala dalam pengiriman juga membuat lama penyediaan obat bagi pasien BPJS,” jelas Lingga.
Menanggapi masalah ini, Kepala Operasional BPJS Batu, Frisca Prasetyo membantah jika pihaknya tidak melakukan sosialisasi seperti yang dituduhkan KPP. Iapun juga membantah tidak tersedianya petugas pendamping pasien BPJS di lapangan. “Bahkan untuk menjawab keluhan dan kendala yang dihadapi di pedesaan, kita sudah ada petugas RT dan RW yang siap membantu. Bahkan ibu-ibu PKK juga telah menjadi pendamping di lapangan,”ujar Frisca.
Selain itu ia menolak jika dirinya tidak memberikan hak dari peserta BPJS untuk mendapatkan buku pedoman. Bahkan untuk mempermudah warga, pihaknya telah menyediakan paket sosialisasi BPJS dalam bentuk CD. “Warga juga bisa datang ke kanator BPJS jika ingin mencopy file sosialisasi BPJS ke flashdisc. Apapun kita lakukan untuk memberikan kemudahan pada warga untuk memahami program BPJS,”pungkas Frisca. [nas]

Keterangan Foto : Para pasien BPJS yang ada di RS Paru Batu terlihat menyampaikan keluhannya kepada komisioner KPP Jatim, Immanuel Yosua, Selasa (23/12).

Tags: