Mahasiswa Asing Pentaskan Drama Danau Toba dan Malin Kundang

Dua orang mahasiswa Asing UMM mementaskan drama sebagai syarat kelulusan mata kuliah Bahasa Indonesia. [m taufiq]

Malang, Bhirawa
Mahasiswa Warga Negara Asing (WNA) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) didorong untuk belajar bahasa dan budaya Indonesia. Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) UMM menggelar Pentas Drama yang di perankan para mahasiswa asing digelar di Laboratorium Drama Pendidikan dan Sastra Indonesia UMM.
Pentas drama kali ini terdiri dari dua kelompok, utama yang masing – masing beranggotakan empat orang membawakan satu kisah. Membawakan kisah Malin Kundang dan Danau Toba. Menariknya, pentas ini menjadi syarat dan ujian pada mata kuliah berbicara bahasa Indonesia.
“Pagelaran drama ini menjadi sebuah ujian kelulusan mata kuliah berbicara bahasa Indonesia bagi mahasisa Internasional” ujar kepala BIPA UMM, Dr Arif Budi Wurianto MSi.
Arif–sapaan akrabnya mengatakan, selain menjadi syarat kelulusan, pentas ini bertujuan agar mahasiswa asing semakin mahir berbicara dan membaca Bahasa Indonesia. Sekaligus belajar bagaimana mengapresiasi dan menghormati budaya Indonesia. Hal ini tentu membantu Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dalam mengembangkan program internasionalisasi bahasa dan budaya Indonesia.
Dosen Prodi Pendidikan dan Sastra Indonesia (PBSI) UMM ini berharap, setelah adanya pentas drama mahasiswa internasional UMM bisa lebih mengapresiasi dan mempelajari lebih dalam budaya yang ada di UMM ini, serta semakin mengapresiasi dan bangga pada Budaya Indonesia. Sehingga ketika mahasiswa internasional ini pulang ke negara asal, dapat membaginya ilmu dan pengalamannya kepada keluarga atau masyarakat di sana sehingga makin dikenal.
Sementara itu, salah satu mahasiswa internasional bernama Syed Khaled, asal Negara Afganistan merasa senang bisa membawakan peran Malin Kundang. Menurutnya, pentas ini semakin meningkatkan kemampuannya dalam Berbahasa Indonesia. Tentu, Khaled makin semangat untuk terus mempraktekkan dan memahami Bahasa Indonesia.
“Saya berterimakasih kepada BIPA UMM dan seluruh pengajarnya yang telah membimbing kami dalam belajar bahasa. Ini menjadi hal yang tak terlupakan, begitu juga dengan pentas drama yang sukses digelar,” pungkasnya. [mut.fen]

Tags: