MAN Tuban Buktikan Madrasah Bukan Lembaga Pendidikan ‘Kelas Dua’

Kakanwil Kemeng Jatim, Drs. H. Mahfud Shodar, M.Ag, didampingi Kakankemeng Tuban dan Kepala MAN Tuban saat meresmikan "MAN In The Corner" yang berisi karya alumni setempat. (Khoirul Huda/bhirawa)

Kakanwil Kemeng Jatim, Drs. H. Mahfud Shodar, M.Ag, didampingi Kakankemeng Tuban dan Kepala MAN Tuban saat meresmikan “MAN In The Corner” yang berisi karya alumni setempat. (Khoirul Huda/bhirawa)

Tuban, Bhirawa
Dulu, meski berstatus sekolah negeri, keberadaan Madrasah, baik Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN), Madrasah Tsyanawiyah Negeri (MTsN) Madrasah Aliyah Negeri (MAN) masih dianggap sebagai lembaga pendidikan ‘kelas dua’ setelah sekolahan atau lembaga pendidikan negeri yang berada dibawah naungan dinas pendidikan.
Penilaian dan anggapan yang salah tersebut banyak dibuktikan banyak-nya para almuni madrasah yang saat ini sukses dan dapat bersaing didunia luar dengan berbagai disiplin ilmu, serta tidak hanya ilmu agama yang didapat dari Madrasah saja.
“Tidak jauh-jauh, dari MAN Tuban saja yang saat ini banyak yang menjadi publik figur serta pejabat, dan yang terpenting bisa bersaing di dunia luar yang berlatar latar belakang pendidikan berbeda,” kata Saifuddin Yulianto, M.Pd Kepala MAN Tuban dalam Wisuda Purna Siswa 2016 (3/5).
Saifuddin yang juga alumni Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sunan Ampel Surabaya yang saat ini menjadi Universitas Negeri Sunan Ampel Surabaya ini juga memberikan contoh beberapa publik figur serta pejabat seperti Drs. H. Mahfud Shodar, M.Ag (Kakanwil Kemeng Jatim), Prof. Dr. H. Mujamil Qomar, M.Ag (Guru Besar dan Mantan Rektor AIAN Tulungagung), Drs. H. Pardi, M.Pd (Kasi Kesiswaan Pendma Kanwil Kemeneg Jatim) dll. “Seperti Siti Nurcholifah (Novelis Muda) yang baru lulus dua tahun dari MAN sini (MAN Tuban.red) sudah dapat menerbitkan empat buku novel dan buku motifasi untuk anak muda,” terang Saifuddin.
Sementara Kakanwil Kementerian Agama Jawa Timur, Drs. H. Mahfud Shodar, M.Ag yang hadir dalam acara Wisudah Purna Siswa 2016 mengaku sangat bangga dengan prestasi siswa siswi madrasah yang tidak mau kalah dengan siswa lain di Jawa Timur, khusunya di Kabupaten Tuban. “MAN Tuban adalah almamater saya, saya sangat bangga dengan adik-adik saya yang sudah banyak mendulang prestasi dan mengharumkan Bumi Wali Tuban,” kata pria asal Desa Suwalan Jenu Tuban ini.
Saat disinggung terkait dengan kwalitas anak didik madrasah dibandingkan dengan anak didik pendidikan kejuruan (SMK) misalanya, Kakanwil Kemeng Jatim ini mengaku tidak takut bersaing dan masih terdapat nilai plus pada siswa-siswi madrasah.
“Tadi saya lihat ada bisa otomotif, tataboga dll, bahkan ada yang bisa membuat karya novel, padahal baru dua tahun lulus dari sini, belum lagi siswa-siswi madrasah ini juga dibekali ilmu agama yang menjadi dasar dan bekal hidup mereka, jadi salah kalau ada anggapan kalau Madrasah sekolahan ‘kelas dua,” pungkas Kakanwil Kementerian Agama Jawa Timur.
Pada kesempatan tersebut, Kakanwil Kementerian Agama Jawa Timur juga meresmikan “MAN In The Corner” yang berisi buku-buku karya tokoh agama, peneliti dan hasil karya alumni MAN Tuban sendiri. [hud]

Tags: