Asisten Administrasi Umum Setda Prov Jatim, Dr H Akhmad Jazuli SH MSi saat menyerahkan penghargaan Terinovatif I Aplikasi SI ASIK (Sistem Informasi Andalan Santun Inovatif Kreatif), kepada Drs Bambang Udi Ukoro SH MSi di Hotel Aston Inn Jemursari, Surabaya, Selasa (22/11). [trie diana]
Kota Surabaya, Bhirawa
Aplikasi SI ASIK (Sistem Informasi Andalan Santun Inovatif Kreatif) yang dikembangkan Camat Bulak, Kota Surabaya Bambang Udi Ukoro sukses menorehkan prestasi dalam Anugerah Inovasi Daerah dan Inovasi Teknologi (Inotek) Award 2022 yang digelar Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Jatim. lalu seperti apa aplikasi tersebut dapat berfungsi?
Raut sumringah tampak dari wajah Bambang Udi Ukoro usai menerima penghargaan Terinovatif I Kategori Inovasi Daerah di Hotel Aston Inn Jemursari, Selasa (22/11). Prestasi itu diraih Bambang atas karyanya berupa aplikasi SI ASIK sebagai wakil dari Pemkot Surabaya.
Sebelum lolos pada Inotek Award Jatim, Bambang juga telah berhasil meraih juara I Lomba Inovboyo (Inovasi Suroboyo) 2022 yang digelar dalam Rangka Hari Jadi Kota Surabaya Ke 729 pada Bulan Mei lalu.
Dengan meraih penghargaan Terinovatif I dari Balitbang Jatim, Bambang berhak atas medali, tropi, sertifikat penghargaan dan uang pembinaan. Dan yang terpenting Balitbang Jatim juga memfasilitasi pengurusan HaKI (Hak atas Kekayaan Intelektual) di Ditjen HKI-KemenhukHAM dan Pusat PVT-Kementan.
Bambang menjelaskan, dalam Aplikasi SI ASIK terdapat sejumlah fitur yang menyediakan profil Kecamatan Asemorowo secara detail. Antara lain letak geografis, kondisi demografis, program kader Surabaya hebat, data masyarakat berpenghasilan rendah, data sarana dan prasarana, data UMKM, serta berbagai kegiatan Kecamatan Asemrowo.
“Aplikasi ini juga memiliki fitur untuk pelayanan masyarakat di Kecamatan Asemrowo. Seperti pelaporan warga, data Coovid 19,data stunting dan ibu hamil,” jelas Bambang.
Bahkan juga bisa diakses informasi dan data tentang pendidikan, seperti jumlah sekolah yang ada di Kecamatan Asemrowo, dan program – program yang harus ditindaklanjuti Kecamatan Asemrowo, seperti siswa putus sekolah. Mengapa harus putus sekolah, juga ada program yang dicanangkan Pemkot Surabaya, tentang Program Tebus Ijazah, dimana pihak Kecamatan Asemrowo membantu menebus ijazah siswa yang ditahan pihak sekolah kerena kesulitan membayar.
Dijelaskan Bambang, aplikasi SI ASIK ini telah dikembangkan sejak masih berdinas di Kecamatan Asemrowo. Aplikasi ini diharapkan data memudahkan input data secara satu pintu. “Jadi data – data yang ada di Kecamatan Asemrowo itu diinput menjadi satu kemudian dikembangkan dalam aplikasi yang bisa diakses untuk mempermudah para staf kecamatan menginput data yang belum terisi dan mengupdate data yang sudah terisi dalam perkembangan data itu,” jelas Bambang.
Aplikasi ini selanjutnya dikembangkan dengan berbagai program kegiatan. Kegiatan ini tidak hanya yang rutin dilakukan di kecamatan, namun juga program berbasis CSR (Corporate Social Responsibility), pemberdayaan masyarakat dan kegiatan lainnya yang dilaksanakan melalui Aplikasi SI ASIK. Berangkat dari situ kemudian disempurnakan melalui data – data dan administrasi kelengkapan bagi SI ASIK. Sehingga pada saat ada lomba Inovboyo yang digelar Pemkot Surabaya Aplikasi SI ASIK siap mengikuti lomba.
“Pada saat aplikasi SI ASIK siap dilombakan Inovboyo 2022, ketika itu Kecamatan Asemrowo saya pimpin. Saya sudah siap menginput data dan memasukkan aplikasi – aplikasi SI ASIK ini kepada quis senair yang diajukan oleh tim juri,” jelas Bambang.
Bambang mengaku, untuk mengembangkan aplikasi ini pihaknya dibantu Tim IT Kecamatan Asemrowo, Raihan Habib Dhiaulhaq. Waktunya pun cukup lama untuk mengembangkan apliasi ini, lebih dari dua tahun yakni sejak Februari 2020 sampai dengan saat ini. Kini, aplikasi tersebut kembali dikembangkannya untuk Kecamatan Bulak, Kenjeran, Kota Surabaya.
“Aplikasi SI ASIK itu sudah jadi dan tinggal mengoperasionalkan saja yang ada di Kecamatan Asemrowo dan akan kami kembangkan di Kecamatan Bulak. Sementara itu, kesulitannya biasanya terkait jaringan, sebab Tim IT kami hanya satu orang,” ujar dia.
Aplikasi SI ASIK ini telah dikembangkan dengan berbasis website yang terintegrasi dengan web Kominfo Pemkot Surabaya. Sementara untuk Kecamatan Bulak, pihaknya tengah mengembangkan Aplikasi SI ASIK dengan fitur yang lebih lengkap. Rencananya, aplikasi itu akan dinamakan Sistem Informasi Bulak Dalam Angka dan Kegiatan (SI BADAK).
Setelah menerima Penghargaan Terinovasi I Anugerah Inotek Award 2022 ini, Bambang berharap, bisa menginspirasi, menginisiasi, sekaligus dapat diduplikasi kecamatan – kecamatan se Kota Surabaya yang memang sudah diperintahkan Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, untuk bisa diaplikasikan di kecamatan se Kota Surabaya. Dengan adanya Aplikasi SI ASIK ini diharapkan tidak hanya perangkat daerah yang berbasis anggaran yang cukup besar, tetapi ditingkat kecamatan juga mempu memberikan informasi yang akurat dan modern, sehingga kebutuhan data dan aktivitas di masyarakat dapat muda diakses, termasuk kondisi wilayah, kondisi masyarakat dan kondisi sarana dan prasarana yang ada di wilayah itu.
Untuk Katagori Inovasi Daerah. Selain itu, SI ASIK yang meraih Terinovatif I, juga ada Aplikasi SMASH (Smart Hospital) sebagai Terinovatif II diraih dr Ratih Wulandari MH dari RSUD Sumberrejo Kabupaten Bojongoro. Aplikasi SIDAPOTIK (Sistem Informasi Data Potensi Investasi Kabupaten Kediri) meraih Terinovatif III diraih Davin Marsfian Subiyanto SE MSi dari Kabupaten Kediri. Terinovatif IV diraih Aplikasi SIPANDU (Sistem Informasi Penanggulangan Kemiskinan Terpadu) oleh Agung Moeljono S SH MH dari Kota Mojokerto. Dan Terinovatif V diraih Aplikasi PECEL TUMPANG (PElayanan CEpat, Langsung, hemat wakTU dan gaMpang) Kota Madiun oleh Dewi Ratna Sari Indah Surtiningsih. Serta Terinovatif VI diraih Aplikasi SIMPUS (Sistem Informasi Manajemen Puskesmas oleh drg Budi Nugroho MPPM dari Kabupaten Jombang. Dan berbagai katagori lainnya dengan pemenang dari kabupaten se Jawa Timur. [Sufendi Dimyati]
