Pangdam V/Brawijaya Resmikan Program TMMD ke-112

Usai meresmikan program TMMD ke-112 di Trawas, Kabupaten Mojokerto, Rabu (15/9), Pangdam V/Brawijaya, Mayjen TNI Suharyanto bersama Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati meninjau vaksinasi. Ist

Surabaya, Bhirawa
Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) kembali digelar jajaran Kodam V/Brawijaya. Pada TMMD ke-112 ini secara langsung dibuka oleh Pangdam V/Brawijaya, Mayjen TNI Suharyanto, Rabu (15/9) di Trawas, Kabupaten Mojokerto.
“TMMD ini tujuannya untuk mendorong percepatan pembangunan di daerah. Dengan harapan ada peningkatan kesejahteraan rakyat yang diwujudkan dalam pembangunan fisik dan non fisik,” kata Pangdam V/Brawijaya, Mayjen TNI Suharyanto.
Dijelaskannya, ada beberapa daerah yang menjadi sasaran fisik dan non fisik TMMD 112. Yaitu di Kabupaten Mojokerto, Kediri, Blitar, Malang dan Pamekasan. TMMD, sambung Suharyanto, merupakan bagian dari program lintas sectoral yang diprakarsai oleh TNI Bersama Kementrian dan Lembaga Pemerintah sekaligus komponen masyarakat.
Alumnus Akmil 1989 ini menambahkan, sasaran kegiatan ini ditentukan dari kebutuhan dan aspirasi masyarakat. Hal itu menjadi prioritas dalam program TMMD. Dengan harapan akan tercapainya hasil yang optimal dalam membangun kesejahteraan bagi masyarakat.
“Harapannya program TMMD ke-112 ini tepat sasaran dan memberi manfaat yang besar bagi masyarakat. Terutama dalam mendorong perekonomian masyarakat setempat,” katanya.
Selain sasaran fisik dan non fisik, Suharyanto mengaku TMMD juga sebagai sarana gotong-royong bagi masyarkaat dan anggota TNI. Sehingga wujud dari kemanunggalan TNI dengan masyarakat dapat dibuktikan dalam program TMMD. Program ini juga mempunyai arti dan peran yang sangat strategis dalam membangkitkan kembali nilai-nilai kebersamaan.
“Pada hakikatnya, TMMD itu wujud kecintaan TNI pada rakyatnya dengan menerapkan semangat gotong-royong. TMMD bukan semata-mata membangun sarana fisik dan non fisik bagi masyarakat Desa, tapi juga menumbuhkan semangat dan percaya diri masyarakat agar mampu mengelola potensi yang dimiliki,” pungkasnya.
Sementara itu Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati menjelaskan TMMD tahun 2021 direncanakan dengan sistem perencanaan bottom up (dari bawah/masyarakat). Artinya, perencanaan tersebut merupakan partisipasi dari semua pihak sesuai dengan karakteristik daerahnya.n Selanjutnya, sasaran kegiatan ditetapkan dan diakomodir dalam rencana kerja Pemerintah Kabupaten Mojokerto tahun 2021 dengan anggaran mencapai Rp 1,9 miliar.
“Proses perencanaan melalui bottom up, yakni menyerap langsung aspirasi masyarakat. Saya harap ini bisa dilaksanakan dengan baik dengan hasil yang baik. Saya juga mohon Kades Duyung dan Camat Trawas, bisa memanfaatkan moment ini untuk pembangunan fisik dan non-fisik,” kata Bupati.
Terkait pandemi Covid-19, Bupati Ikfina selaku Ketua Satgas Covid-19 Kabupaten Mojokerto juga menjelaskan berbagai usaha percepatan vaksinasi yang terus digenjot. Pada kesempatan TMMD ke-112 tahun, Bupati minta agar seluruh warga Duyung sudah tervaksin.
“Dalam waktu seminggu terakhir ini, Kabupaten Mojokerto mendapatkan vaksin dengan jumlah cukup besar sekitar 2.500 dosis. Maka dari itu, kita harus mempercepat pemberiannya untuk warga masyarakat. Dalam TMMD selama 30 hari ke depan, saya juga minta warga Duyung agar bisa tervaksin semua,” lanjut Bupati.
Kasatpol PP Provinsi Jatim, M Hadi Wawan Guntoro mewakili Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, mengatakan bahwa Pemprov Jatim memiliki komitmen mendukung TMMD. Sebab, program ini telah terbukti membantu usaha peningkatan kesejahteraan warga masyarakat.
“Dalam rangka percepatan pembangunan wilayah dan pemerataan, perlu ada semangat kebersamaan untuk maju. TNI sebagai salah satu unsur pelaku pembangunan, diharapkan dapat membantu peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui program TMMD khususnya di Jawa Timur,” kata Kasatpol PP Provinsi Jatim. [bed.min]

Tags: