Partai Demokrat Tunggu Calon Empat Daerah

Pilkada (2222)Surabaya, Bhirawa
Partai Demokrat Jatim baru memastikan empat calon untuk empat daerah dalam Pilkada serentak Desember mendatang. Ketua DPD partai Demokrat Jatim, Soekarwo mengaku daerah lain belum mengajukan usulan ke DPD mengingat masih dalam proses penjaringan dan konsolidasi.
Pakde Karwo -sapaan lekat Soekarwo, menyebut sudah ada beberapa rekom yang final. Diantaranya rekom untuk Calon Bupati Sumenep Zainal Abidin, calon incumbent Lamongan Fadeli, calon incumbent Kabupaten Mojokerto Mustofa Kamal Pasha dan calon incumbent Ngawi Budi Sulistyono. Sedangkan calon incumbent lainnya seperti Bupati Malang Rendra Kresna masih belum final.
“Yang lainnya masih rahasia, tidak bisa disebutkan sekarang. Kalau diomongkan sekarang nanti masuk angin,” kata Pakde Karwo  di gedung Grahadi, Senin(8/6) yang langsung disambut tawa wartawan yang mengerumuninya.
Sementara khusus kota Surabaya, Soekarwo menegaskan pihak DPC Surabaya memang belum mengajukan usulan pada DPD. Dia hanya memastikan rekomendasi calon wali kota final di DPD, bukan di DPP seperti partai lain.
“Nanti rekomnya dari DPD dan DPP jadi satu kesatuan. Sebab KPU (Komisi Pemilihan Umum) membuat peraturan yang mengharuskan calon kepala daerah harus dari DPP. Padahal di Partai Demokrat final di DPD, makanya nanti rekom DPD dan DPP satu paket,” ungkapnya.
Sebelumnya, mantan Sekdaprov Jatim ini pernah menyebut Partai Demokrat menargetkan menguasai tiga daerah di Jatim pada Pilkada serentak di 19 kabupaten/kota pada Desember 2015 mendatang. “Kami realistis melihat perkembangan dan situasi saat ini, khususnya untuk pilkada mendatang,” ujarnya.
Ia menjelaskan, target partainya menguasai daerah, rinciannya menjabat kepala pemerintahan kabupaten/kota (bupati atau wali kota), serta ditambah satu wakil bupati atau wakil wali kota. “Ini sudah sesuai target ketua umum dan DPP. Tiga kepala daerah dan satu wakilnya untuk Pilkada di Jatim periode 2015-2020. Itupun harus kader dan memiliki kartu tanda anggota,” katanya.
Pihaknya juga tak mempermasalahkan target sejumlah partai politik lainnya yang berani memasang target hingga menguasai 10 kursi pemerintahan daerah di Jatim. “Biarkan saja yang lain targetnya berapa. Yang jelas kami realistis dan menargetkan tiga kepala daerah plus satu wakil,” tukasnya.
Pakde Karwo juga enggan membeberkan daerah mana saja yang menjadi sasaran utama kemenangan di Pilkada karena berdalih masih dalam tahap survei. Sampai sekarang, lanjut dia, pihaknya masih melakukan penjajakan dengan lima lembaga survei untuk diajak kerja sama memantau tokoh-tokoh yang nantinya akan diusung.
“Dari lima lembaga survei, nantinya dipilih satu. Kami ingin melihat tingkat elektabilitas tokoh di 19 daerah. Hasil survei juga menjadi salah satu pertimbangan utama untuk diusung melalui Demokrat,” ucapnya.
Tidak itu saja, menjelang pilkada kali ini pihaknya juga akan membuka pendaftaran bagi siapa saja yang ingin maju melalui Partai Demokrat. “Terbuka bagi siapa saja dan segera kami buka pendaftaran,” katanya.
Sementara di DPC Demokrat Surabaya, sejumlah kandidat telah mengembalikan formulir pendaftaran calon Wali kota/wakil. Bakal Calon Wali Kota (Cawali) Surabaya Antony Bachtiar mengembalikan formulir pendaftaran ke kantor DPC Partai Demokrat Surabaya, Jalan Kalibokor, Senin.
Antony yang juga Ketua DPC Persatuan Tionghoa Indonesia Raya (Petir) Surabaya itu mengaku memiliki komitmen yang kuat untuk ikut berpartisipasi dalam Pilkada Surabaya yang digelar pada 9 Desember mendatang. Komitmen itu didasari atas keinginannya membangun Surabaya sebagai kota Internasional.
“Rakyat Surabaya harus lebih sejahtera dan memiliki kemandirian ekonomi. Karena itu, perlu gerakan pembangunan ekononomi dengan menggerakkan pasar tradisional,” katanya.
Menurut dia, revitalisasi pasar harus dilakukan. Selain itu, pasar-pasar kecil di kelurahan juga harus diberdayakan sebagai komoditas ekonomi rakyat kecil.
“Jadi saya ingin ada anggaran Rp100 juta di setiap RW supaya Surabaya lebih baik dan sejahtera,” ujarnya.
Antony berharap tidak ada perlakuan istimewa terhadap setiap bakal calon dari Partai Demokrat. Ada tiga kader Partai Demokrat yang juga ikut mendaftar sebagai kandidat cawali, yakni Muchammad Machmud, Siswandi, dan Lucy Kurniasari.
“Kalau saya daftar calon wali kota. Jika nanti jadi calon wali kota atau wakil wali kota terserah partai, tapi yang jelas karena kursi Demokrat di dewan hanya enam, perlu koalisi untuk bisa mengusung calon sendiri,” katanya.
Ketua Tim Penjaringan Cawali-Cawawali DPC Partai Demokrat Surabaya Junaidi berjanji tidak akan ada perlakuan khusus di antara para pendaftar. Semuanya memiliki peluang yang sama untuk diusung sebagai calon wali kota oleh partai berlambang mercy ini.
“Kita ini hanya melakukan tugas, setelah proses pengembalian selesai pada 10 Juni 2015. Mulai tanggal 10 sampai 13 Juni 2015, proses verifikasi berkas, baru diserahkan ke DPC,” urainya.
Dari DPC juga akan dilaporkan ke DPW Demokrat Jatim yang berlanjut ke DPP untuk diputuskan siapa calon yang akan diusung.
Menurut dia, calon yang akan diusung berdasarkan elektabilitas dan popularitas. “Nanti kita akan sosialsiasi ke PAC-PAC dan adakan survei, namun yang pasti, kita harus membangun koalisi untuk bisa ngusung calon sendiri. Sejauh ini masih dalam proses menjajaki koalisi besar untuk melawan PDI Perjuangan,” katanya. [iib.gat]

Tags: