Pawai Budaya Jadi Ajang Tukar Kesenian 13 Daerah Kota

Suasana Pawai Budaya yang digelar Pemkot Batu di Jl.Panglima Sudirman dan diikuti oleh 13 Daerah Kota.

Batu, Bhirawa
Ribuan warga Kota Batu tumplek blek memadati pinggiran Jl.Panglima Sudirman Kota Batu, Rabu (18/4). Mereka sangat antusias ingin menyaksikan secara langsung kesenian tradisional dari berbagai Daerah di Jatim, Bali, NTB dan NTT. Sedikitnya 15 kesenian tradisional ditampilkan dalam ajang Pawai Budaya yang digelar Pemkot Batu dalam menyambut Rakor Apeksi Korwil IV yang dilaksanakan di kota ini.
Ada sebanyak 13 Kota yang ikut andil untuk memperlihatkan kendahan seni tradisonal yang dimiliki. Di antaranya, Kota Mataram, Denpasar, Malang, Pasuruan, Mojokerto, Blitar, Ponorogo, Probolinggo, Surabaya, Kupang, hingga Kota Bima.
“Dari Kota Batu sendiri kita tampilkan tiga kesenian tradisional. Di antaranya, Sandukan, Bantengan, dan Glendo Barong,”ujar Plt Kadinas Pariwisata Kota Batu, Imam Suryono, ditemui di sela pawai budaya, Rabu (18/4).
Ia mengatakan di Kota Batu sendiri memiliki sebanyak 32 seni tradisional. Kesenian ini perlu mendapatkan perhatian para seniman dan Pemerintah agar tetap terjaga kelestariannya. Dan di ajang pawai kemarin, menjadi media bagi 13 Kota untuk saling bertukar ilmu dan informasi dalam menjaga eksistensi keseniannya.
“Ternyata, Kota-Kota di Jatim, Bali, NTB dan NTT memiliki kesenian yang luar biasa. Semoga pawai budaya ini bisa memotivasi para seniman Kota Batu untuk lebih semangat untuk melestarikan seni tradisonal,”ujar Walikota Batu, Dewanti Rumpoko.
Hal senada juga disampakan Walikota Mataram, H.Muhammad Mohan Roliskana. Ia mengatakan bahwa Negeri ini memiliki kasanah kebudayaan yang luar biasa. Dan Kota Kota di Komwil IV Apeksi memiliki komitmen untuk menggalang komunikasi dan kerjasama dalam mengembangkan sektor pariwisata di Daerah masing-masing.
Kita sebagai unsur Pemerintah, Walikota bersama Pemkot berkewajiban mengenalkan potensi budaya kita. Dan lewat Rakor Apeksi Komwil IV ini sekaligus menjadi ajang promosi wisata untuk masing-masing Kota peserta.
“Misalnya, dari kegiatan ini kita bisa mengenalkan pariwisata di Kota Batu dan Kota- Kota lainnya kepada masyarakat kita di Kota Mataram. Begitu juga sebaliknya,”ujar Mohan. Dan dari Kota Mataram sendiri, mereka menampilkan Kesenian Perang ala Mataram yang banyak mengundang perhatian warga yang datang ke pawai budaya.
Diketahui, ajang Pawai Budaya ini dimulai sejak pukul13.00 hingga pukul 16.00 WB. Semua tim berjalan mulai start di depan hotel Arjuna, kemudian melewati panggung kehormatan di depan Rumah Dinas Walikota Batu, dan finish di depan Balaikota Among Tani. [nas]

Tags: