Perbaikan Infrastruktur Jalan Pamekasan Masih Proses Lelang

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Pamekasan, Bhirawa
Perbaikan infrastruktur jalan di Kabupaten Pamekasan hingga kini masih dalam proses lelang, sehingga dipastikan tidak akan bisa dimanfaatkan para pemudik pada musim Lebaran 1437 H kali ini.
“Kemungkinan setelah Lebaran proyek pengerjaan infrastruktur jalan, terutama yang bersifat pemeliharaan baru bisa digelar,” kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya Pemkab Pamekasan Totok Hartono kepada Antara di Pamekasan, Rabu (8/6).
Totok menjelaskan, ada puluhan lokasi proyek pengerjaan perbaikan jalan yang masih dalam proses lelang, termasuk jalan yang hendak dilalui pemudik yang menghubungkan Kabupaten Sampang dengan Kabupaten Sumenep. “Umumnya infrastruktur jalan yang belum diperbaiki di Pamekasan ini dari Dana Alokasi Khusus (DAK),” katanya.
Jenisnya meliputi jalan kabupaten, kecamatan, hingga jalan penghubung antar desa, bahkan sebagian jalan provinsi. Jalan raya yang kini masih dalam proses lelang dan diperkirakan baru akan dikerjakan setelah Lebaran itu, masing-masing pemeliharaan berkala Jalan Desa Potoan Laok menuju Desa Potoan Dajah senilai Rp 1,1 miliar, Pembangunan/Jembatan Kabaan Dajah senilai Rp 300 juta, Peningkatan Jembatan Sorren Sana Daya senilai Rp 650 juta, Pemeliharaan Berkala Jalan Bunder – Konang dari DAK senilai Rp 5 miliar, dan Pemeliharaan Berkala Jalan Cok Gunung – Desa Bujur Barat, Kecamatan Batumarmar senilai Rp 4 miliar.
Selanjutnya, Pemeliharaan Berkala Jalan Batumarmar – Bujur Barat senilai Rp 4 miliar, lalu Pemeliharaan Berkala Jalan Bujur Timur – Bujur Tengah senilai Rp 6 miliar, Pemeliharaan Berkala Jalan Bujur Barat – Pangerreman Rp 4 miliar, Pemeliharaan Berkala Jalan Palengaan – Pangerreman Rp 8,5 miliar, dan Pemeliharaan Berkala Jalan Dempo Barat – Bindang senilai Rp 2,6 miliar.
Berikutnya adalah pengerjalan Pemeliharaan Berkala Jalan Dempo Barat – Sana Laok Rp 5,23 miliar, Pemeliharaan Berkala Jalan Sukolilo – Kertagenah Tengah Rp 2,2 miliar, Pemeliharaan Berkala Kadur – Sukolilo Rp 2,2 miliar dan Pemeliharaan Berkala Jalan Panglegur – Tlanakan senilai Rp 6,5 miliar.
“Jalan Raya Panglegur menuju Tlanakan ini yang akan dilalui jalur mudik, dan jalan ini merupakan penghubung antara Kabupaten Sampang dengan Kabupaten Sumenep,” katanya.
Pembangunan infrastruktur lainnya yang juga belum dikerjakan ialah Pemeliharaan Berkala Jalan KH Wahid Hasyim senilai Rp 800 juta, Pemeliharaan Berkala Jalan Bonorogo Rp 1,5 miliar, Pemeliharaan Berkala Jalan Bahagia Rp 700 juta, Pemeliharaan Berkala Jalan Niaga Rp 900 juta, dan Peningkatan Jalan Konang – Galis Rp 4,5 miliar.
Berikutnya ialah Peningkatan Jalan Beltok – Pegantenan Rp 4 miliar, Peningkatan Jalan Pamekasan – Beltok  Rp 8,75 miliar, Peningkatan Jalan Waru Barat – Tlonto Rajah  Rp 3,2 miliar, Peningkatan Jalan Larangan – Kadur Rp 6,3 miliar, Peningkatan Jalan Ponteh – Galis Rp 7,6 miliar, dan Peningkatan Jalan Buddagan – Konang Rp 4,5 miliar.
Lalu proyek Peningkatan Jalan Gugul – Taroan senilai Rp 4,5 miliar, Peningkatan Jalan Bandaran – Groom Rp 6,71 miliar, Peningkatan Jalan Murtajih – Bunder Rp 7 miliar.
Forum Kajian Kebijakan Publik (FKKP) Pamekasan Muid Syakrani menilai idealnya realisasi pembangunan infrastruktur jalan di Pamekasan itu sejak awal tahun telah diproses. “Aspek kepentingan publik seharusnya diperhatikan. Ini harus menjadi perhatian untuk tahun-tahun berikutnya agar tidak terjadi lagi semacam ini,” katanya.
Sementara Kepala Dinas PU Cipta Karya Totok Hartono beralasan, lambatnya realisasi proyek pembangunan jalan itu, karena kendala teknis, bukan karena unsur rekayarasa lelang, sebagaimana tudingan sebagian masyarakat Pamekasan.  [din,ant]

Tags: