Perempuan, Pendidikan dan Martabat Bangsa

Renungan di Hari Perempuan Internasional, 8 Maret 2023

Oleh:
Antik Novisari, S.S.
Guru SMPN 14 Surabaya

Hari Perempuan Internasional telah dirayakan lebih dari satu abad, dengan kongres pertama yang berlangsung pada tahun 1911. Perayaan ini muncul pertama kali dari kegiatan gerakan buruh pada pergantian abad XX di Amerika Utara dan di seluruh EropaPeringatan Hari Perempuan Internasional setiap 8 Maret, secara global bisa dimaknai sebagai bentuk perayaan terhadap prestasi perempuan tanpa memandang asal, etnis, bahasa, budaya, dan ekonomi serta pandangan politik.
Hari Perempuan Internasional juga merupakan perjuangan mencapai perdamaian dan kesetaraan bagi kaum perempuan di seluruh dunia. Perempuan di tengah masyarakat Indonesia tidak luput dari berbagai sudut pandang yang menyertai baik pandangan yang positif maupun pandangan yang negatif yaitu sebagai makhluk yang lemah dan penuh keterbatasan. Sejarah membuktikan peranan perempuan tidak bisa dianggap remeh.
Perempuan adalah seorang wanita yang telah melahirkan anak, merawat, dan membesarkan anaknya dengan penuh cinta dan kasih sayang. Menjadi perempuan, tidak hanya melahirkan, merawat dan membesarkan anaknya dengan penuh cinta dan kasih sayang. Tetapi perempuan adalah agen utama untuk pendidikan sang anak.
Perempuan tak sebatas sosok yang lemah nan lembut. Perempuan adalah pusat dari sebuah kehidupan, fondasi dari sebuah rumah tangga, dan tonggak berdirinya sebuah negara. Semua perempuan memiliki kodrat yang sama. Menjadi pengasuh anak dan istri yang baik nantinya. Namun, anggapan itu sering membuat perempuan dipandang sebelah mata.
Perempuan bukan sekadar mesin pencetak anak, bukan chef yang dituntut untuk memasak makanan yang enak setiap hari, bukan pula pembantu yang diwajibkan mengurus rumah. Tapi ia adalah sosok pemimpi besar. Yang ingin menjadi pemimpin, yang ingin hidup tanpa deskriminasi gender, yang ingin untuk dianggap penting dan berharga.

Perempuan dan Fondasi Nasionalisme
Perempuan telah menjadi aktor penting dalam perjuangan kaum nasionalis bangsa Indonesia dalam lingkungan publik seperti R.A Kartini, Fatmawati Soekarno, Laksamana Malahayati, Cut Nyak Dien, Cut Nyak Mautia, Dewi Sartika, dan banyak pejuang nasionalis perempuan pada jamannya yang sangat berpengaruh pada perjuangan bangsa Indonesia.
Para Perempuan ini memiliki peranan masing-masing pada masa perjuangan memperebutkan kemerdekaan bangsa Indonesia. R.A Kartini, dikenal sebagai pelopor emansipasi Perempuan yang mendorong para perempuan pada zamannya untuk mendapatkan pendidikan yang layak dan memberikan semangat kepada para perempuan untuk lebih maju.
Keberadaan sosok perempuan sudah lebih baik pada zaman milenial ini. Zaman di mana setiap perempuan bisa bebas berekspresi, setiap perempuan bebas untuk berambisi. Mari kita sejenak mengungkit era perjuangan Kartini, perempuan pertama yang menyuarakan dan memperjuangkan hak setiap wanita. Kartini adalah aktivis dengan pemikiran yang jatuh bangun.
Kartini menolak poligami, tapi beliau menjadi korban dari tradisi itu. Pemikirannya membentang luas, namun raganya terbelenggu, terhalang oleh banyak pihak dan kodratnya sebagai wanita. Bagaimana Kartini akhirnya mampu mewujudkan mimpinya dan berhasil membentuk sebuah kebebasan, kemerdekaan dan kemandirian bagi setiap wanita di Indonesia?
Karena Kartini berhasil mempertahankan keyakinannya, mewujudkan satu persatu impiannya tanpa meninggalkan kodratnya sebagai wanita. Perempuan yang baik adalah perempuan yang tak lupa akan kodratnya. Namun, perempuan yang hebat adalah ia yang berani mewujudkan impiannya tanpa meninggalkan kodratnya.
Fatmawati Soekarno yang merupakan istri Presiden Soekarno menjadi sosok istri yang selalu mendampingi suaminya dalam memperjuangkan kemerdekaan bangsa Indonesia. Di samping itu juga berperan besar dengan memberikan bantuan kepada pada istri prajurit yang sedang berjuang di medan perang.
Begitu juga dengan Laksamana Malahayati, dengan penuh keberaniannya, memimpin 2000 pasukan Imun Bale (janda-janda pahlawan yang telah gugur) untuk berperang melawan kapal dan benteng Belanda sekaligus membunuh Cornelis de Houtman.
Pada masa pembanguan dan era revoluasi industri seperti saat ini, peranan perempuan menjadi lebih besar lagi di berbagai bidang baik pada bidang pendidikan, ekonomi, kesejahteraan masyarakat, politik, bisnis, industri kreatif maupun pada bidang lainnya. Sejumlah tokoh perempuan yang menjadi penggerak dan peranan besar dapat kita contohkan seperti Menteri Keuangan Perempuan Sri Mulyani yang memiliki kemampuan dalam pengelolaan ekonomi negara.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi yang memiliki kecakapan dalam hubungan Internasional, Martha Tilaar yang menjadi seorang pebisnis sukses, Maudy Ayunda yang menjadi perempuan inspiratif Indonesia versi Forbes serta banyak lagi perempuan Indonesia yang memiliki peranan yang tidak bisa dianggap remeh.

Peranan Perempuan dalam Bidang pendidikan
Di bidang pendidikan, peranan perempuan sangatlah penting. Sejumlah tokoh perempuan penggerak bidang pendidikan di Indonesia memiliki berbagai peranan baik di sekolah formal, sekolah alternatif, di Lembaga pendidikan tinggi maupun sebagai pimpinan perguruan tinggi.
Butet Manurung yang dikenal sebagai perintis pendidikan alternatif bagi masyarakat terasing dan terpencil di Indonesia. Sekolah rintisan pertamanya diperuntukkan bagi Suku Kubu yang tinggal di sekitar Taman Nasional Bukit Dua Belas, Jambi. Pelajaran berupa membaca, menulis, dan berhitung dilakukan Butet sembari tinggal Bersama mereka. Tidak hanya di Jambi, Sekolah rimba juga hadir di daerah terpencil lain di Indonesia seperti Halmahera dan Flores. Peran dan perjuangan Butet Manurung ini sangatlah besar bagi kemajuan pendidikan di Indonesia utamanya di daerah-daerah terpencil.
Pergeseran peran perempuan yang tidak hanya di belakang layar namun juga mengambil peranan penting dalam setiap bidang dan perubahan membuktikan bahwa perempuan memiliki pengetahuan, keterampilan, kecerdasan berpikir dan kecerdasan emosional, ketekunan, kemampuan menggerakkan, kemampuan dalam menejemen dan pengelolan serta pendukung penanaman nilai moral dan spiritualitas yang sangat kuat. Melihat dari ciri yang banyak melekat pada seorang perempuan, perempuan memiliki potensi yang sangat penting dalam kemajuan pendidikan di Indonesia.
Di dalam sebuah keluarga, seorang perempuan sangat penting peranannya dalam mendidik putra putrinya, baik mendukung pendidikan formal di sekolah, pendidikan karakter, etika dan penentu keberhasilan generasi muda. Kehidupan keluarga menjadi titik awal menuju kehidupan bernegara. Dengan kasih sayang, pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki seorang itu, akan berperan penting dalam pembentukan mental, psikis, dan kecerdasan pada anak.

———— *** ————-

Tags: