Kapolres Eko Hartanto bersama Forkopimda Tulungagung saat apel bersama perguruan silat, Sabtu (24/12) sore.
Forkopimda Tulungagung mengajak perguruan silat dalam Apel Kesiapsiagaan Natal dan Tahun Baru 2023, Sabtu (24/12) sore. Ribuan anggota dari 16 perguruan pencak silat hadir dalam apel tiga pilar bersama paguyuban pencak silat tersebut.
“Kami Forkopimda berinisiatif mengajak perguruan pencak silat untuk bersama-sama saling mengenal, saling bertoleransi dan saling menghargai menciptakan Tulungagung yang aman,” ujar Kapolres Tulungagung, AKBP Eko Hartanto, usai apel di halaman Kantor Bupati Tulungagung.
Ia berharap pula pelibatan anggota perguruan pencak silat dapat lebih berdaya. Utamanya dalam upaya kondusifitas Tulungagung.
“Mudah-mudahan di even kegiatan lainnya bisa lebih diberdayakan, direkatkan dan diperkuat kerjasama antar perguruan pencak silat ini dengan tiga pilar yang ada di Tulungagung ini,” paparnya.
Kapolres Eko Hartanto menyebut perbantuan pengamanan dari perguruan silat bisa berupa pengamanan patroli, pengamanan gereja dan pengamanan di tempat wisata atau antisipasi hal yang tidak diinginkan.
“Jadi sebatas pencegahan. Imbauan pencegahan kita berdayakan dari perguran pencak silat,” tuturnya.
Selanjutnya perwira polisi dengan tanda pangkat dua melati di pundaknya ini membeberkan jika pada tahun 2022 tercatat 38 kasus kekerasan yang melibatkan anggota perguruan silat. Bentuk kekerasan itu di antaranya berupa penganiayaan dan pengeroyokan.
“Dibanding tahun 2021 ada peningkatan kasus. Makanya kami lebih pertajam kembali hubungan sinergitas dan hubungan emosional antar semua perguruan pencak silat. Ayo sama-sama menjaga. Tidak ada namanya balas dendam. Tidak ada ketersinggungan,” tandasnya.
Kapolres Eko Hartanto menjamin kasus yang melibatkan perguruan silat ditangani secara prosedur hukum yang berlaku. Saat ini ada yang kasusnya dalam penyelidikan, penyidikan dan ada pula yang sudah berkekuatan hukum tetap. (wed.gat)
