Pertahankan Naluri Tempur, Prajurit Kodim 0812 Lamongan Gelar Latihan Menembak

Gelar latihan menembak untuk mengasah prajurit TNI – AD Kodim 0812 Lamongan, dan tak kalah menarik para jurnalis di Lamongan juga dilibatkan latihan bersama prajurit. (Alimun Hakim/Bhirawa).

Lamongan, Bhirawa
Untuk mempertajam kemampuan naluri tempur kepada anggota, Kodim 0812 Lamongan secara rutin melaksanakan kegiatan latihan menembak senapan Triwulan II Tahun 2021 di Lapangan Tembak “Dwi Arya Praja” Jotosanur Kecamatan Tikung, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Rabu (29/6)

Dalam kegiatan ini Komandan Kodim 0812 Lamongan, Letkol Kav Endi Siswanto Yusuf. Berharap agar para peserta latihan menembak untuk serius dan fokus pada latihan,

“Ikuti semua arahan dari masing-masing koordinator menembak serta tidak kalah pentingnya yaitu utamakan faktor keamanan selama kegiatan berlangsung,” kata Dandim 0812 Lamongan saat mengarahkan anggotanya

“Ada dua jenis senjata yang kita suguhkan, Pertama, senjata laras panjang dengan jenis SS 1 V3 dan senjata pistol jenis FN P1,” ujar Letkol Kav Endi Siswanto Yusuf ketika ditemui di lapangan tembak di Jotosanur, Kecamatan Tikungan, Kabupaten Lamongan.

Menurutnya, menembak merupakan kemampuan dasar yang harus terus diasah oleh para prajurit Kodim 0812 Lamongan meski telah berdinas di Komando Kewilayahan.

“Karena sifatnya yang mendasar, kemampuan menembak wajib dilatihkan dalam rangka memenuhi tantangan tugas kedepan,” ujar Dandim.

Sementara itu, Kapten Inf Madelan Danramil 0812/22 Glagah selaku Danlat menyampaikan, kegiatan latihan menembak ini selain menggunakan laras panjang bagi prajurit dengan jarak 100 meter dengan 3 amunisi koreksi dan 10 penilaian.

Seluruh peserta selain menjalankan prosedur menembak yang diarahkan oleh pelatih juga mengikuti protokol kesehatan dengan memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan sebelum dan setelah selesai menembak untuk menghindari Covid-19.

Menariknya dalàm latihan Triwulan II ini juga melibatkan para wartawan Lamongan. Pelaku jurnalistik yang sehari-hari biasanya memagang pena dan kamera “dipaksa” untuk memegang senjata api.

Belasan wartawan yang biasa melakukan peliputan di daerah kota soto ini diajak mencicipi situasi latihan menembak para prajurit. “TNI dan wartawan kan mitra, jadi bolehlah kita sekali-kali ajak wartawan merasakan sensasi bagaimana pegang senjata,” terang Letkol Kav Endi Siswanto.

Sebagai awalan, para juru warta dikenalkan dengan senjata laras panjang. Satu wartawan diberi 10 butir peluru untuk menembak sasaran dengan jarak 100 meter.

Di sinilah terlihat kekikukan para wartawan. Mereka tampak canggung saat mulai memegang, membidik, dan meletuskan senjata api ke sasaran.

“Kalau pas lihat saat penjelasan kelihatanya gampang. Tapi pas menjajal langsung susah ternyata susah. Badan gemeteran sampai keringatan,” kata Muhajirin, jurnalis salah satu media yang ikut serta sambil tertawa.

Kodim membuka ruang jikalau memang ada rekan wartawan yang hobi menembak. “Boleh nanti bisa ikut latihan disini,” ujar Dandim lagi sambil tertawa. (Aha,Yit.gat).

Tags: