Petani Kab.Lamongan Inginkan Sawahnya Bebas Wereng

Tahun ini desanya mendapat bantuan bibit padi dari Bogor (Balitbang) varietas baru, IF8. Hasilnya menurut dia sangat bagus. Di sawah bumi 250 bisa menghasilkan 2 ton.
Keengganan petani untuk merepakan teknologi baru juga diketahui Bupati Fadeli. Karena itu dia terus mendorong Dinas TPHP untuk mensosialikan contoh sukses penerapan teknologi baru kepada petani lain.
Itu pula yang mendasari alasan Fadeli getol membuka demplot pertanian jagung modern di Banyubang, serta padi di sejumlah kecamatan. Sehingga petani bisa mengetahui contoh sukses dan menerapkan di lahan pertanian miliknya.
Dia juga mengapresiasi inovasi Pemerintah Desa Tejoasri yang mau mengalokasikan Dana Desa untuk bidang pertanian. ”Jalan Usaha Tani juga bisa menggunakan Dana Desa. Ini bisa dicontoh desa-desa lain,” katanya berpesan.
Sementara Data DTPHP Lamongan menyebutkan, realisasi luas tanam padi di 27 kecamatan di Kab Lamongan tahun ini seluas 112.297 hektare. Itu adalah selama Musim Tanam (MT) Oktober 2016 sampai dengan Maret 2017. Luasan itu melebihi sasaran yang  ditetapkan untuk periode MT Oktober 2016 hingga Maret 2017, yakni hanya seluas 88.524 hektare. Data itu disampaikan Kepala Dinas TPHP, Aris Setiadi melalui Kabag Humas dan Protokol Agus Hendrawan.
Sementara secara keseluruhan, sampai dengan bulan Juni 2017, sudah realisasi tanam padi sebesar 92,22% atau seluas 148.131 hektaredari target 160.633 hektare.
Kecamatan Sugio yang target tanamnya paling luas diantara lainnya, yakni seluas 11.174 hektare. Sedangkan realisasi tanamnya sudah seluas 12.655 hektare. Ada sembilan kecamatan lain yang bisa melampaui target tanam. Yakni Sukorame, Bluluk, Sambeng, Kembangbahu, Sarirejo, Karangbinangun, Solokuro, Paciran dan Brondong. [yit]

Tags: