PHE WMO Rayakan HUT RI ke 70 Bareng Warga

5-Foto E-PHE WMO-kimGresik, Bhirawa
Dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan RI ke 70, manajemen PHE WMO mengadakan sejumlah lomba yang diikuti seluruh karyawan korporasi hulu Migas ini. Korporasi juga mengadakan tasyakuran bersama masyarakat sekitar ORF di Desa Sidorukun, Kec Kebomas, Kab Gresik.
Acara tasyakuran dengan warga sekitar ORF merupakan wujud kedekatan dan jalinan sosial yang bagus antara korporasi dengan lingkungan sosial terdekat. Sebab, selama ini warga Desa Sidorukun dan sekitarnya ikut mendukung keberlangsungan aktifitas pokok korporasi.
”Di acara ini kami juga mengucapkan rasa terima kasih pada warga Desa Sidorukun yang turut menjaga keberlangsungan PHE WMO selama beroperasi,” kata Field Operation Manager PHE WMO, Seth Samuel Ambat
Terkait dengan HUT Kemerdekaan RI ke-70, manajemen PHE WMO di Gresik juga menggelar upacara bendera di ORF di Desa Sidorukun, Kebomas, Gresik. Upacara berlangsung khidmad dengan inspektur upacara Seth Samuel Ambat, sedangkan yang bertindak sebagai petugas upacara karyawan di bagian security dan bagian lainnya di korporasi ini. Upacara diikuti sejumlah karyawan, security dan perwakilan masyarakat dari Desa Sidorukun.
Pada kesempatan itu, inspektur upacara, Seth Ambat membacakan sambutan Kepala SKK Migas, Amin Sunaryadi soal masa depan bisnis industri hulu migas di Indonesia. Menurut Seth Ambat, ada perbedaan pada peringatan HUT RI ke 70 pada tahun 2015 dibanding tahun sebelumnya. Perbedaannya pada turunnya harga minyak dunia. Hal menjadi tantangan tersendiri bagi PHE WMO untuk bekerja lebih keras lagi meningkatkan produksi buat industri dalam negeri.
”Industri hulu migas dihadapkan pada tantangan tak mudah sejak akhir 2014. Harga minyak dunia yang biasa stabil berada di atas USD 100 per barel turun drastis hingga di bawah USD 50 per barel. Dan ini menjadi tantangan tersendiri bagi kami,” ujarnya.
Fenomena itu, katanya, berdampak pula pada industri penunjang dan pemangku kepentingan lainnya. Namun, industri hulu migas tak akan duduk diam menerima pukulan itu. Seperti pahlawan tempo dulu yang telah memperjuangkan kemerdekaan bangsa ini, maka PHE WMO terus berjuang mempertahankan konstribusi industri hulu migas bagi bangsa dan negara.
”Kita diberi amanah untuk terus meningkatkan produksi dan menambah cadangan baru dengan tetap mengupayakan pembangunan kapasitas nasional,” kata Seth Ambat.
Berdasarkan catatan SKK Migas selama tiga tahun berturut-turut investasi pada industri hulu migas terus meningkat, yaitu dari USD 20,4 miliar pada tahun 2013, dan 2014 menjadi USD 21,4 miliar, dan 2015 diperkirakan terus meningkat. Peningkatan ini mencerminkan kuatnya industri hulu migas sebagai penggerak perekonomian nasional.
Selain optimistis investasi industri hulu migas meningkat, sepanjang 2015 industri hulu migas juga dapat menekan laju penurunan produksi Migas menjadi 1%. Sampai Juni 2015, produksi migas nasional mencapai 1 juta 919 ribu setara per barel per hari, atau sekitar 97,3% dari target APBN-P tahun 2015. Meskipun produksi masih di bawah target, realisasi penerimaan negara pada semester pertama 2015 mencapai USD 7 miliar, atau 50,7% dari total penerimaan negara yang direncanakan diterima pada tahun 2015. [kim]

Tags: