Pj Bupati Tulungagung Sebut Tamanan Bonsai Bagian Ekonomi Kreatif Penghasil Keuntungan

Pj Bupati Heru Suseno bersama Suyanto melihat tanaman bonsai yang dipajang di pameran, Kamis (7/12) siang.

Tulungagung, Bhirawa.
Pj Bupati Tulungagung, Heru Suseno, meresmikan pameran tanaman hias (bonsai dan tanaman hias daun) di halaman GOR Lembu Peteng, Kamis (7/12) siang. Ia pun menyebut tanaman bonsai itu sebagai bagian ekonomi kreatif yang dapat menghasilkan keuntungan.

“Kalau melihat indikator dengan kepesertaan pameran yang mencapai 643 peserta, saya pikir ada transaksi yang menguntungkan,” ujar Pj Bupati Heru Suseno usai acara peresmian.

Menurut dia, tanaman bonsai merupakan bagian dari kegiatan ekonomi kreatif. Ini karena ada upaya meningkatkan nilai tambah dari suatu tanaman.

“Yang awalya kalau kita bicara tanaman Asem ya segitu itu, tetapi kemudian dibuat sedemikian rupa sehingga menjadi indah. Kan sebuah kreatifitas yang menambah nilai dari tanaman tersebut,” paparnya.

Ia berharap pameran tanaman hias yang diselenggarakan Dinas Pertanian Kabupaten Tulungagung itu dapat terus diselenggarakan secara kontinyu. Apalagi jika pameran tersebut dapat menghasilkan keuntungan bagi para penghobinya.

“Kalau memang melahirakan keuntungan bagi para penghobinya dapat dilanjutkan dan diperbesar. Namun, kalau tidak menguntungkan diganti saja formatnya, tetapi tetap melibatkan para penghobi,” paparnya lagi.

Pj Bupati Heru Suseno menandaskan tujuan dari diselenggarakannya pameran untuk menggairahkan para penghobi, pembudidaya dan pencinta tanaman bonsai dan tanaman hias daun.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Tulungagung, Suyanto, mengungkapkan sejak pameran tanaman hias (bonsai dan tanaman hias daun) dibuka pada Sabtu (2/12) akhir pekan lalu banyak peminat yang datang. Bahkan jumlah pesertanya sampai mencapai 643 peserta.

“Sejak dibuka, banyak peminat yang datang dan ada transaksi. Hampir semua peserta melakukan transaksi,” bebernya.

Hal yang sama dikataka Ketua DPC Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI) Tulungagung, Suyoto. Ia menyebut setiap transaksi menghasilkan keuntungan.

“Tanaman bonsai itu harganya ada yang murah dan ada yang mahal. Di sini (di Tulungagung) juga ada yang harganya mencapai Rp 1 miliar,” katanya.

Saat ini, lanjut Suyoto, sudah ada budidaya tanaman bonsai dan hasilnya sangat menguntungkan jika ditekuni. “Dan pembudidaya di Tulungagung jumlahnya juga sudah cukup banyak,” pungkasnya. [wed.dre]

Tags: