Polres Tulungagung Rata-rata dalam Dua Hari Ungkap Perkara Narkoba

Kapolres Handono Subiakto menunjukkan barang bukti yang diamankan dari tersangka kasus narkoba selama dua bulan terakhir, Kamis (2/6).

Tulungagung, Bhirawa
Kasus narkoba di Kabupaten Tulungagung dalam dua bulan terakhir masih terbilang tinggi. Pada bulan April sampai Mei 2022 tersebut, Polres Tulungagung berhasil mengungkap 31 kasus narkoba atau rata-rata dua hari sekali berhasil mengungkap kasus narkoba.

Kapolres Tulungagung, AKBP Handono Subiakto, Kamis (2/6), mengungkapkan masih tingginya kasus narkoba di Tulungagung dipengaruhi beberapa faktor.

“Ada yang coba-coba. Kemudian ada yang ketergantungan dan ada yang lebih tinggi lagi sebagai mata pencaharian,” ujarnya.

Menurut dia, Polres Tulungagung juga sudah melakukan berbagai upaya untuk mencegah terjadinya kasus narkoba. Selain upaya preventif, juga penindakan hukum.

“Setelah dilakukan upaya preventif tetapi juga masih ada pelanggaran, baru kemudian dilakukan penindakan hukum. Ini semua agar ada efek jera dan pembelajaran bagi masyarakat,” sambungnya.

Disebutkan dalam bulan April 2022 sampai bulan Mei 2022, Polres Tulungagung berhasil mengungkap 31 kasus narkoba dengan jumlah tersangka sebanyak 35 orang. Termasuk enam orang residivis.

Sedang barang bukti yang dapat diamankan, di antaranya sabu-sabu seberat 235, 57 gram, 4.163 butir pil Double L, 348 butir Pil Y, 24 buah pipet kaca, tiga buah timbangan dan 10 buah alat hisap (bong).

Kapolres Handono Subiakto lantas membeberkan pula jika semua yang tertangkap dalam kasus narkoba tersebut rata-rata merupakan pengedar.

“Mereka tertangkap berkat informasi masyarakat dan hasil pengembangan kasus sebelumnya,” ucapnya.

Ada pun tempat kejadian perkara (TKP) terjadinya kasus narkoba itu berada di 10 kecamatan di wilayah Kabupaten Tulungagung. Dan yang terbanyak masih di Kecamatan Kedungwaru sebanyak 10 kasus, kemudian Kecamatan Tulungagung sebanyak lima kasus dan Kecamatan Ngunut juga lima kasus.

“Kami memberikan atensi khusus ke wilayah kasus peredaran narkoba cukup tinggi. Apalagi belum semuanya terungkap,” tandas Kapolres Handono Subiakto.

Sedang semakin maraknya penggunaan sabu-sabu, perwira menengah polisi ini mengatakan sedang dalam evaluasi aparat kepolisian. “Saat ini sedang dievaluasi. Apakah ada pergeseran. Mungkin dulunya pemasaran di lokasi tertentu. Ini mulai penyebaran sedang dievaluasi agar tidak menyebar lebih banyak lagi,” pungkasnya. (wed.gat)

Tags: